Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karomah Banyu Yaasiin Kyai Sholeh

1 September 2014   01:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:58 15011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia semakin rusak dengan semakin berkurangnya jumlah ulama'. Jangan dinyana, satu per satu ulama' di bumi dicabut olehNya, dunia bakal lebih baik. Kondisi saat ini, akhlak manusia semakin tidak karuan disebabkan oleh penasihat umat yang semakin sedikit, merekalah para ulama sebagai pewaris para nabi.

Manusia yang semakin bersifat individualis menyebabkan kebaikan susah menyebar kepada manusia yang lain. Saling mengingatkan kebaikan tak sampai terjadi dari mulut ke mulut, saling mengingatkan antar sesama manusia kian terkikis oleh kepentingan dan keuntungan pribadi sendiri. Disinilah letak strategis para ulama' sebagai mata rantai penggemban misi dakwahnya para nabi dan auliya' di muka bumi.

Bercerita soal ulama, saya kali ini ingin mengangkat sosok salah satu ulama besar terbaik yang sampai saat ini dimiliki oleh Indonesia. Beliau bernama Kyai Sholeh, sosok ulama yang sederhana. Beliau sampai saat ini berperan dalam mendirikan dan mengasuh para santri di daerah Ngalah (Pondok Pesantren Ngalah), Sengoagung, Purwosari, kab. Pasuruan, Jawa Timur. Beliau sangat terkenal di masyarakat karena karomahnya dengan mediasi banyu Yaasiinan (Air Yaassin), artinya air yang telah dibacakan surah Yaasiin.

Karomah tersebut sampai sekarang beliau gunakan sebagai salah satu media alternatif pengobatan bagi setiap penyakit yang dialami oleh masyarakat. Pada suatu ketika, dikisahkan oleh Kyai Yahya Cholil Tsaquf (Katib Syuriah PBNU), terdapat seorang perempuan nakal alias PSK datang pada Kyai Sholeh untuk meminta bantuan.

"Kyai, saat ini saya membutuhkan pertolongan Kyai.."

"Iya, mau perlu apa?.."

"Ini Kyai, saya tolong diberi obat agar saya dapat tahan lama Kyai.."

"Ya, saya mengerti maksud sampeyan.."

Tanpa berlama-lama, Kyai Sholeh pun segera mengambil air dan membacakannya surah Yaasiin pada air tersebut dan beberapa doa beliau sendiri lalu oleh perempuan nakal tersebut segera diminum.

Tak sampai sebulan, si perempuan nakal tersebut datang kembali ke Pondok Kyai Sholeh.

"Kyai, tolong Kyai..."

"Ya, ada apa, Ya?..."

"Tolong hentikan doa Kyai terhadap saya..."

"Lhoo...kenapa? bukankah itu yang sampeyan minta?..."

"Bukan begitu Kyai, saya ingin berhenti saja Kyai karena saya sudah tak bisa berhenti melakukannya Kyai. Lelah saya Kyai. Tobat Kyai, tobat.."

"Ya sudah kalau begitu..."

Sepotong cerita ini saya tulis kembali berdasarkan kisah nyata yang diceritakan oleh Kyai Yahya Cholil Tsaquf yang beliau tulis di web teronggosong.com. Inilah salah satu bentuk keikhlasan seorang ulama' kepada umatnya, Islam itu Rahmatan lil 'aalamiin. PSK pun bagi ulama' yang benar-benar ulama' malah diperhatikan betul kebutuhannya. Mereka menyadari bahwa merekalah penasihat umat melalui tindak-tanduknya. Mungkin, kalau kita, terhadap seorang perempuan nakal atau PSK malah jijik dan mengecapnya serba negatif. Ini adalah sebuah kesalahan dalam diri kita, ulama' mengajarkan kepada kita untuk tidak membenci para PSK atau perempuan nakal alias orangnya, tetapi kita diajari untuk membenci perilakunya. Mungkin, di zaman yang semakin edan saat ini, mencari sosok ulama seperti Kyai Sholeh Ngalah sangat jarang bahkan hampir tidak bisa mudah kita temukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun