Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lapar...

6 Oktober 2014   02:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:15 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bara api, kulihat senyum bocah-bocah Istana

Tak seperti abu ini,

Abu yang melekat pada baju kumalku

Tak serupa wajah ini,

Wajah yang terlukis gelap membelenggu

-------------oo----------------

Menanti ibu mengais kayu

Mengingat ayah yang pergi jauh

Dalam lapar, kubuka tutup itu, lama...

Lama sekali...

------------oo--------------

Kubuka tutup penanak nasi itu,

Kulihat bebatuan di dalamnya,...

Semoga bocah mungil Istana itu...

Dan semua anak-anak TK di gedung DPR itu

Yang berkelakar berseragam harapanku

----------oo--------------------

Masih tak tuli matanya

Masih tak bisu kupingnya

Bercumbu dengan isak tangisku

Menunggu dan terbelenggu, sumber foto : Facebook

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun