Kebhinekaan adalah citra NU, NKRI Harga Mati. Di dalam kebhinekaan tentu banyak perbedaan tafsir mengenai arah kemajuan dan kemakmuran. Jika masih setia menjaga marwah kebhinekaan, seharusnya NU bisa menerima mereka yang memegang prinsip agama tekstualis, radikal, intoleran, hingga pejuang khilafah. Selama masih dalam koridor toleransi yang disepakati, mereka adalah juga bagian dari NKRI. Semoga tidak ada lagi aksi penolakan dan pelarangan kajian atau seminar yang mungkin tidak seasas dengan NU. Karena setahu saya, NU adalah Islam yang inklusif, bukan Islam yang eksklusif.
Joko Yuliyanto
Penggagas Komunitas Seniman NU, Penulis Buku dan Naskah Drama. Aktif Menulis Opini di Media Daring.
Bisa disapa melalui IG @joko_yuliyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H