Aku yang tak tersakiti oleh urutan takdir.
Engkau telah menjadi cahaya lembut yang meneggelamkan gulita.
Bias bayangmu semu, melirik sepi, menyelinap rapi
Bersama getar bibir mengiringi senandung isi hati.
Cahayaku jangan kau redup, dikala aku terbuai dalam mimpi.
Lama tak menyapa sajak
Simpuh tak beranjak pijak
Dahulu kau menemani dalam kekhusukan masa
Menuliskan kasih tergores pada garis do'a
Dalam lembaran kehidupan
Bersemayam di antara angan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!