Mohon tunggu...
Joko Susilo
Joko Susilo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - asli

Cerita tak sesederhana itu, rembulan tak bersinar maka bintang tak menampakkan pula wujud aslinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Tanah Petuah

6 Januari 2019   20:43 Diperbarui: 6 Januari 2019   21:05 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang tak tersakiti oleh urutan takdir.

Engkau telah menjadi cahaya lembut yang meneggelamkan gulita.

Bias bayangmu semu, melirik sepi, menyelinap rapi

Bersama getar bibir mengiringi senandung isi hati.

Cahayaku jangan kau redup, dikala aku terbuai dalam mimpi.

Lama tak menyapa sajak

Simpuh tak beranjak pijak

Dahulu kau menemani dalam kekhusukan masa

Menuliskan kasih tergores pada garis do'a

Dalam lembaran kehidupan

Bersemayam di antara angan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun