Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Rendahnya Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia KD 4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis
Lokasi
SMKN 14 Garut
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan  rendahnya motivas dan Hasil  belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia KD. 4.1 Menyajikan  simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis
Penulis
Joko Suprianto, S.Pd.
Tanggal
Selasa, 17 Januari 2023
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Pembelajaran yang telah penulis laksanakan belum dapat meningkatkan motivasi dan  hasil belajar pada  pelajaran Bahasa Indonesia, Khusunya untuk KD 4.1 disebabkan beberapa hal sebagai berikut :
- Pemanfaatan  model pembelajaran yang terstruktur  dan inovatif belum terlaksana.
- Guru jarang mengunakan media pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi.
- Bahan ajar  yang digunakan masih bersumber dari buku guru dan  siswa.
- Materi maupun penilaian  belum berbasis HOTS.
- Sehingga penulis menanggap pembelajaran dengan saintifik dan TPACK melalui model problem based Learning akan sangat signifikan perubahannya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia secara khsus untuk KD 4.1 (Materi Surat Lamaran Pekerjaan)
Proses Perbaikan pembelajaran ini  bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan referensi bagi  guru lain dalam menyusun pembelajaran inovatif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Peserta didik.
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai guru yang memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai KKM yang ditetapkan yaitu 96% peserta didik bernilai 75
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat ?
Setelah dilaksanakan Praktik Pembelajaran  maka ditemukan beberapa tantangan sebagai berikut:
Dari 5 langkah PBL yang menjadi sintak secara umum alhamdulilah semua dapat dilaksanakan secara sistematis dan tepat, namun ada beberapa tantangan yang secara umum harus penulis tingkatkan diantaranya :
- Orientasi peserta didik kepada  masalah
- Peserta didik tidak terbiasa menerima pembelajaran yang berbasis masalah
- Membimbing  dan penyelidikikan  individu dan kelompok.
- Peserta didik belum terbiasa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan  pemecahan masalahnya.
- mengembangkan dan menyajikan hasil Diskusi.
- peserta didik belum terbiasa melaporkan atau mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
- Â
Pihak-pihak yang terlibat dalam mengatasi tantangan:
- Kepala Sekolah, pengawas dan teman sejawat kelas PPG (Universitas Pasundan kelas B 1) dengan bimbingan dosen dan guru Pamong secara daring/syncronous.
- Guru Multimedia SMKN 14 Garut
- Peserta didik kelas XII
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Tantangan yang penulis hadapi tersebut harus segera diatasi dengan baik, diantaranya:
- Orientasi peserta didik kepada  masalah.
- Guru membiasakan untuk mengawali  pembelajaran dengan orientasi masalah, serta  memotivasi peserta didik untuk terampil bertanya.
- Membimbing  penyelidikan  individu dan kelompok.
- Guru melatih peserta didik dalam  mengumpulkan informasi yang sesuai dengan  pemecahan masalahnya.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
- Guru memotivasi peserta didik agar  semua anggota kelompok berani tampil untuk mempresentasikan hasil karya berupa mengoreksi kebahasaan Surat lamaran pekerjaan. Selain memanfaatkan buku guru dan siswa, ada beberapa sumber juga yang dipakai sebagai penunjang pembelajaran seperti: jurnal, internet, modul PPG Bahasa Indonesia, Selain itu Guru memanfaatkan Youtube, Salindia yang menarik serta selalu mengedapankan teknologi dalam pembelajaran.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari penggunaan model PBL yang dipadukan dengan pendekatan Saintifik adalahÂ
Bagi guru :
 Guru semakin mahir dalam :
- mengimplementasikan model pembelajaran berbasis masalah.
- mengunakan pendekatan berbasis Saintifik.
- Mahir dalam menyusun rubrik penilaian yang berbasis HOTS sesuai dengan materi.
Bagi Peserta Didik :
Motivasi dan hasil belajar meningkat setelah melakukan pembelajaran. Selain itu, peserta didik semakin terlatih dengan pembelajaran berbasis masalah, dengan memanfaatkan media, pendekatan saintifik dalam setiap pembelajaran
Â
Respon orang lain terkait dengan strategi :
- Respon Kepala sekolah, teman sejawat, pengawas sangat positif terhadap:
- RPP yang di susun model PBL, pendekatan saintifik, serta menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran bersifat student center.
- Penyusunan rubrik penilaian berbasis HOTS
- Hasi belajar peserta didik meningkat sesuai KKM yang ditentukan. 96% dimana 24 dari 25 peserta didik mencapai KKM (75) sebesar 96%
- Â Respon Peserta didik dapat dilihat dari 3 aspek yaitu.
- Sikap : adanya peningkatan dalam hal kerjasama, saling memberi pendapat, menghargai pendapat, berani tampil, disiplin
- Pengetahuan : adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia Materi Surat Lamran Pekerjaan dan dapat diukur pada saat tes awal dan tes akhir.
- Keterampilan: meningkatnya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah mengidentifikasi, mengoreksi, menyusun dan menyajikan surat lamaran pekerjaan.
Faktor keberhasilan:
- Penerapan langkah - langkah model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi surat lamaran pekerjaan sudah terlaksana dengan baik.
- Proses pembelajaran sudah berpusat pada peserta didik/student center.
- Pemanfaatan Media Pembelajaran sesuai dengan materi ajar
- Proses pembelajaran dan  penilaian sudah berbasis HOTS.
Dengan demikian ketercapaian KKM 96% peserta didik  bernilai 75 sudah sesuai target. Berdasarkan refleksi dan dampaknya, maka penggunaan model problem based Learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Materi Surat Lamaran pekerjaan sudah sesuai dengan pembelajaran inovatif berdasarkan panduan pelaksanaan PPG.
Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H