Mohon tunggu...
Dr. Joko Wiratmo
Dr. Joko Wiratmo Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, peneliti, pengabdi, pembangun

Kebahagiaanku adalah ketika aku mampu berbuat banyak untuk orang banyak, bangsa, dan negara. Berkeinginan menjadi legenda hidup yang namanya harum sepanjang masa dan bersama keluarga menebarkan kebaikan kepada sesama umat manusia di seluruh dunia. In sya allah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menumbuhkan Kepedulian pada Perkebunan Skala Kecil dan Menengah Nasional

4 Desember 2019   09:25 Diperbarui: 4 Desember 2019   09:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai salah satu contoh daerah di Jawa Barat yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah kecamatan Gunung halu kabupaten Bandung Barat. Daratan di wilayah ini mempunyai kemiringan lebih dari 40% yang meliputi areal seluas 134,8 km2 dari total seluas 160,64 km2. Terdapat 3 komoditas besar yang bisa dikembangkan di kecamatan tersebut yakni kopi, sereh wangi dan aren selain tentunya teh yang memang sudah sejak jaman Belanda dibudidayakan di kawasan ini. 

Dengan menggunakan teknologi  sistem informasi geografis (GIS) dapat diperoleh informasi tentang peta potensi tanaman kopi, serai wangi dan aren di kawasan tersebut dengan memperhitungkan faktor iklim, kesesuaian lahan dan jenis tanaman. 

Terdapat 8,7% luas lahan berpotensi untuk ditanami tanaman kopi, 4,3% untuk tanaman serai wangi dan 13,2% untuk tanaman aren atau masing-masing seluas 1456 , 719 dan 2,2 hektar. 

Dengan jumlah batang total  sebanyak 3,12 juta dengan jarak tanam 2x2 meter persegi maka bisa menghasilkan pendapatan Rp. 40an juta per bulan per hektar dengan asumsi harga kopi per kilogram sebesar Rp. 90.000,-. Serai wangi bisa menghasilkan pendapatan petani sebesar kurang lebih Rp. 1 juta/bulan dengan asumsi harga per kilogram serai wangi Rp. 500,- sedangkan untuk aren bisa menghasilkan pendapatan kurang lebih Rp.9 juta per hektar per bulan bila harga perkilogramnya Rp. 5000,- Dengan demikian dari ketiga komoditas tanaman tersebut bisa menghasilkan pendapatan Rp. 0,533 milyar/hektar (Diema, 2019). 

Potensi perkebunan rakyat ini akan makin meningkat bila ada sentuhan teknologi dan permodalan mengingat kondisi saat ini dibiarkan tumbuh secara alami. Potensi daerah semacam ini bisa dipetakan di setiap kabupaten dan propinsi dengan melibatkan peran serta stake holder pertanian sehingga lahan-lahan semi kosong yang selama ini kurang termanfaatkan dapat dioptimalkan penggunaannya. Nilai tambah bagi masyarakat petani kalangan menengah ke bawah khususnya akan makin bisa ditingkatkan dan tingkat kesejahteraan merekapun akan makin bertambah pula apalagi jika semuanya menjadi komoditas eksport utama.

---------------------------------------

Dr. Joko Wiratmo adalah staf pengajar pada Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB

Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

https://fitb.itb.ac.id/dr-joko-wiratmo/

djokowiratmo.blogspot.co.id

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun