Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Melihat Lebih Dekat Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022: "Bersama Berbagi Masa Depan"

12 Januari 2022   12:09 Diperbarui: 13 Januari 2022   11:20 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak muda di Beijing bermain skating/Dokumentasi pribadi

Pembangunan venue serta infrastruktur olimpiade tidak terlepas dari pesatnya pembangunan di Tiongkok akhir-akhir ini. Saya merasakan pesatnya pembangunan infrastruktur, terutama pada pembangunan kereta cepat, jalan tol, dan subway. Naik kereta cepat dari kota Beijing ke Tianjin sekarang hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. Ke depannya, menjelajahi kota-kota lain di Tiongkok akan semakin mudah, nyaman, dan cepat. 

Jalan tol dari kota Beijing ke Lhasa provinsi Tibet sepanjang 3.700 km juga baru saja diresmikan. Di kota Beijing ini juga sangat mudah untuk pergi ke manapun naik subway karena sekarang ada lebih dari 20 line. Segala macam infrastruktur ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat akses manusia dan barang.

Pengalaman selama 6 tahun saya tinggal di Tiongkok bagi saya tentu luar biasa berharga. Pada tahun 2015 saya memulai karir sebagai dosen di Beijing Foreign Studies University. Hal pertama yang saya amati adalah perilaku dan kebiasaan mahasiswa. Rajin dan disiplin adalah dua kata kunci yang tepat untuk menggambarkan keseriusan mereka belajar di universitas. 

Sebelum jam 8 pagi, mahasiswa sudah antri di depan pintu perpustakaan. Sangat sulit untuk mendapatkan kursi di perpustakaan jika datang pada siang hari. Mahasiswa yang dapat menempuh pendidikan tinggi adalah yang terpilih dari ujian seleksi perguruan tinggi yang luar biasa ketat. Seperti ungkapan klasik masyarakat Tiongkok "Pendidikan adalah cara terbaik untuk mengubah masa depan yang lebih baik".

Selain sibuk bekerja, saya sering menjelajahi kota ataupun tempat yang memiliki sejarah dan budaya khas. Saya menjelajahi kota Xi'an untuk belajar sejarah dinasti Qin, Han, dan Tang. Mengunjungi lokasi ditemukannya Pasukan Terakota dan jalan muslim suku Hui adalah pengalaman yang tidak terlupakan. 

Pada masa lalu kota ini sangat penting karena selain sebagai ibukota juga sebagai tujuan atau keberangkatan di Jalur Sutra. Selain kota Xi'an, saya mengunjungi situs yang lebih kuno, yaitu situs Yinxu di Anyang, provinsi Henan. 

Situs ini merupakan bekas ibukota pada dinasti Shang (1700-1027 SM). Dinasti Shang dikenal dengan kemajuan mereka dalam matematika, astronomi, karya seni, dan teknologi militer. Karya perunggu yang canggih, tembikar, keramik, dan pernak-pernik terbuat dari batu giok membuktikan peradaban mereka yang maju saat itu. Mengunjungi kota serta situs bersejarah sangat direkomendasikan untuk memahami akar budaya masyarakat Tiongkok.

Pengalaman baru-baru ini yang juga tak terlupakan adalah menjelajahi provinsi terluas di Tiongkok, yaitu Xinjiang. Lebih dari setengah suku minoritas tinggal di provinsi ini. Suku Uighur, Kazak, Mongol, Han, Hui, Tatar, dll selama ratusan tahun lamanya menjalin komunikasi dan perdagangan. 

Mereka membentuk komunitas dan hidup berdampingan dengan harmoni. Akhir-akhir ini pemerintah bersama masyarakat bergotong royong untuk program pengentasan kemiskinan. Dengan memanfaatkan SDA, teknologi, dan budaya masyarakat, perekonomian dan kesejahteraan mereka semakin meningkat.

Selain untuk mempelajari budaya, sejarah, sosial masyarakat, dan tekologinya, menjelajahi Tiongkok juga harus mencicipi kekayaan kuliner di setiap provinsi. Kota Beijing terkenal dengan hidangan bebek peking dan hot pot kambingnya. 

Provinsi Xinjiang dan Mongolia terkenal dengan hidangan sate kambing dan sapinya. Hidangan provinsi Sichuan terkenal dengan pedas getir, terutama pada tahu mapo, ayam kungpao, dan sup mala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun