Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat suku minoritas di Xinjiang. Salah satunya adalah dengan membuka wisata budaya suku Kazak di padang rumput Nalati, perfektur Yili, Xinjiang.
Padang rumput Nalati adalah padang rumput sub-alpine yang merupakan salah satu dari empat padang rumput terbesar di dunia. Karena ketinggiannya dan medan yang curam, tempat ini juga disebut The Sky Grassland.
Sebuah cerita dikaitkan dengan nama padang rumput ini beredar di tengah masyarakat setempat. Selama tahun-tahun terakhir Dinasti Song Selatan (1127-1279), Genghis Khan melakukan ekspedisi ke barat sampai wilayah Ili, Xinjiang. Namun di pegunungan yang sangat dingin semakin melelahkan para prajurit.
Setelah melintasi pegunungan, pasukan Genghis Khan melihat hamparan padang rumput luas tak terbatas pandangan mata. Bunga-bunga kecil bermekaran dan aliran sungai jernih mengalir di atas rumput hijau yang rimbun, tampak seperti negeri ajaib yang luar biasa. Para pasukan spontan berteriak gembira 'Nalati, Natati'.
Padang rumput telah menjadi kekhasan wilayah Xinjiang. Pemandangan indah mengagumkan di sini tak terlukiskan. Dari bulan Juni hingga September, hamparan luas padang rumput subur dihiasi dengan bunga berwarna-warni.Â
Pegunungan salju di sekitarnya, awan putih, langit biru membuat padang rumput ini semakin menawan. Pada periode ini adalah waktu terbaik untuk menjelajahi negeri ajaib ini.
Suku Kazakh adalah suku mayoritas yang tinggal di padang rumput Nalati ini. Menggembala kuda, domba, sapi, memproduksi susu, yogurt, mentega, adalah mata pencaharian utama mereka. Namun saat ini keindahan alam serta budayanya juga dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian.
Karena keahliannya dalam berkuda, maka tim berkuda dibentuk untuk melayani para wisatawan yang berkunjung dan merasakan kehiduoan berkuda suku Kazak.Â
Terletak di gerbang timur Nalati Scenic Spot, tim berkuda ini didorong seerta didukung oleh industri pariwisata. Jumlah warga lokal dan penggembala yang berpartisipasi dalam operasi tim kuda telah meningkat secara signifikan.
Selama musim puncak turis, tim kuda memiliki 160 kuda yang terlibat dalam pariwisata, dan setiap kuda menghasilkan rata-rata 200 yuan (400 ribu rupiah) sehari selama musim turis dari Mei hingga Oktober, dengan total pendapatan tahunan 35.000 yuan (70 juta rupiah) dan pendapatan bersih sekitar 20.000 yuan (40 juta rupiah).Â
Saat ini, industri tim kuda telah menciptakan 160 lapangan kerja dan membantu 20 keluarga miskin keluar dari kemiskinan.
Selain usaha berkuda di padang rumput, pertunjukan pernikahan rakyat suku Kazakh juga dipromosikan kepada para pengunjung. Pernikahan adat suku Kazak memiliki kekhasan yang layak diperkenalkan kepada khalayak umum.
Konten dari bisnis pertunjukan pernikahan Kazak ini adalah penampilan dan pengalaman upacara pernikahan yang dibangun oleh pemerintah setempat dengan investasi 1,115 juta yuan (2,2 milyar rupiah). Industri ini mempekerjakan 30 aktor lokal suku Kazakh.
Dana tersebut digunakan untuk membangun 5 yurt (rumah khas suku Kazak), membeli sound system, kostum aktor dan menyewa 20 kuda, dan peralatan lainnya yang secara efektif juga meletarikan tradisi. Upacara pernikahan Kazakh mencakup serangkaian proses dan tata cara.
Proyek yang masuk dalam usaha pengetasan kemiskinan dan pelestarian budaya ini adalah hasil dari konsolidasi pengembangan pariwisata di Nalati Scenic Area, dengan mengeksplorasi karakteristik unik dari budaya rakyat padang rumput Kazakh dan sumber daya alam sehingg menarik lebih banyak turis ke Nalati.
Proyek ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan spiritual wisatawan, memperkaya konten wisata budaya nasional Kazakh di tempat yang mengagumkan, memberikan peluang bagi pekerja lokal, dan menyediakan platform bagi kaum muda berbakat untuk menunjukkan bakat mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H