Menjelajahi prefektur Yili di provinsi Xinjiang tak lengkap tanpa mengunjungi jalan Liuxing. Jalan Liuxing ( atau Six Star Street) adalah blok perumahan kuno di Kota Yining, Prefektur Yili, Xinjiang, yang dibangun pada pertengahan tahun 1930-an (1934-1936) oleh insinyur Jerman. Kota ini dirancang berdasarkan filosofi enam kebijakan utama, yaitu: anti-imperialis, anti-Soviet, kesetaraan etnis, perdamaian, konstruksi, dan kebersihan. Kebijakan tersebut digaungkan oleh pemerintah Provinsi Xinjiang pada waktu itu.
Denah blok perumahan ini berbentuk heksagonal, dengan enam jalan utama yang menjorok dari tengah, membagi jalan menjadi enam area berbentuk kipas. Di blok ini terdapat rumah warga, sekolah, pertokoan, restoran, masjid, dan gereja ortodoks di tengah sehingga membentuk pola yang unik.
Meskipun jalan Liuxing hanya berluas 47 hektar, namun masyarakat yang mendiami blok ini terdiri dari delapan kelompok etnis termasuk Han, Kazakh, Hui, Uygur, Rusia, Tatar, dan etnis lainnya. Kota Yining termasuk wilayah yang multietnis dan memiliki budaya yang beragam.
Datang ke jalan Liuxing tidak lengkap tanpa menjelajahi rumah-rumah warga serta mencicipi makanan khas suku Rusia yang mereka jual kepada pengunjung. Berbagai macam roti dan kue buatan rumah tangga disajikan hangat dan segar. Semerbak harum aroma menyelimuti ruangan utama, membuat pengunjung tak sabar untuk membeli dan menyantapnya.
Selain roti dan kue, es krim buatan rumah tangga khas jalan Liuxing juga tak boleh terlewati. Musim panas adalah waktu yang tepat untuk menyantap es krim sambil ngobrol di kafe-kafe jalan Liuxing. Banyak anak muda yang menikmati berbagai macam rasa eskrim dan topingnya. Kafe-kafe di jalan Liuxing menyajikan kenyamanan dan atmosfer unik, khusunya pada bangunan bergaya Rusia, dekorasi berwarna warni, serta ditambah aksesoris antik yang mempercantik setiap sudut ruangan kafe.
Jalan Liuxing mencerminkan keharmonisan masyarakat multietnis di kota Yining. Berbagai suku hidup berdampingan, saling toleransi satu sama lain. Kuliner khas suku Rusia pun masih dilestarikan, diturunkan dari generasi ke generasi, dan dipertahankan sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Budaya dan tradisi masyarakat jalan Liuxing memperkaya keberagaman suku yang damai di Xinjiang, Tiongkok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H