Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Merasakan Tradisi Suku Rusia di Jalan Liuxing Yili Xinjiang

28 Mei 2021   06:46 Diperbarui: 28 Mei 2021   06:48 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masuk ke rumah suku Rusia disambut roti dan kue khas (dokpri)  

Menjelajahi prefektur Yili di provinsi Xinjiang tak lengkap tanpa mengunjungi jalan Liuxing. Jalan Liuxing ( atau Six Star Street) adalah blok perumahan kuno di Kota Yining, Prefektur Yili, Xinjiang, yang dibangun pada pertengahan tahun 1930-an (1934-1936) oleh insinyur Jerman. Kota ini dirancang berdasarkan filosofi enam kebijakan utama, yaitu: anti-imperialis, anti-Soviet, kesetaraan etnis, perdamaian, konstruksi, dan kebersihan. Kebijakan tersebut digaungkan oleh pemerintah Provinsi Xinjiang pada waktu itu.

denah blok perumahan di jalan Liuxing (dokpri) 
denah blok perumahan di jalan Liuxing (dokpri) 

Denah blok perumahan ini berbentuk heksagonal, dengan enam jalan utama yang menjorok dari tengah, membagi jalan menjadi enam area berbentuk kipas. Di blok ini terdapat rumah warga, sekolah, pertokoan, restoran, masjid, dan gereja ortodoks di tengah sehingga membentuk pola yang unik.

Meskipun jalan Liuxing hanya berluas 47 hektar, namun masyarakat yang mendiami blok ini terdiri dari delapan kelompok etnis termasuk Han, Kazakh, Hui, Uygur, Rusia, Tatar, dan etnis lainnya. Kota Yining termasuk wilayah yang multietnis dan memiliki budaya yang beragam.

20210528073715-60b02da3d541df1a890c8354.jpg
20210528073715-60b02da3d541df1a890c8354.jpg
Di blok ini terdapat sekitar 850 rumah tangga dengan jumlah penduduk lebih dari 2.000 jiwa. Jalan Liuxing mencerminkan kombinasi budaya asing dan lokal sehingga saat ini telah menjadi objek wisata budaya yang unik dan harmoni. Saat ini Jalan Liuxing telah masuk dalam warisan serta perlindungan sejarah dan budaya oleh pemerintah kota. 

Roti buatan rumah tangga suku Rusia di jalan Liuxing menyambut pengujung yang mampir (dokpri)
Roti buatan rumah tangga suku Rusia di jalan Liuxing menyambut pengujung yang mampir (dokpri)

Datang ke jalan Liuxing tidak lengkap tanpa menjelajahi rumah-rumah warga serta mencicipi makanan khas suku Rusia yang mereka jual kepada pengunjung. Berbagai macam roti dan kue buatan rumah tangga disajikan hangat dan segar. Semerbak harum aroma menyelimuti ruangan utama, membuat pengunjung tak sabar untuk membeli dan menyantapnya.

Masuk ke rumah suku Rusia disambut roti dan kue khas (dokpri)  
Masuk ke rumah suku Rusia disambut roti dan kue khas (dokpri)  

Selain roti dan kue, es krim buatan rumah tangga khas jalan Liuxing juga tak boleh terlewati. Musim panas adalah waktu yang tepat untuk menyantap es krim sambil ngobrol di kafe-kafe jalan Liuxing. Banyak anak muda yang menikmati berbagai macam rasa eskrim dan topingnya. Kafe-kafe di jalan Liuxing menyajikan kenyamanan dan atmosfer unik, khusunya pada bangunan bergaya Rusia, dekorasi berwarna warni, serta ditambah aksesoris antik yang mempercantik setiap sudut ruangan kafe.

pengunjung mencicipi es krim khas suku Rusia di jalan Liuxing (dokpri)
pengunjung mencicipi es krim khas suku Rusia di jalan Liuxing (dokpri)

Jalan Liuxing mencerminkan keharmonisan masyarakat multietnis di kota Yining. Berbagai suku hidup berdampingan, saling toleransi satu sama lain. Kuliner khas suku Rusia pun masih dilestarikan, diturunkan dari generasi ke generasi, dan dipertahankan sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Budaya dan tradisi masyarakat jalan Liuxing memperkaya keberagaman suku yang damai di Xinjiang, Tiongkok.

Salah satu sudut rumah sekaligus kafe di jalan Liuxing (Dokpri)
Salah satu sudut rumah sekaligus kafe di jalan Liuxing (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun