Lamunan sejenaknya tiba-tiba tersadar oleh pegawai kasir yang memanggilnya. Rini mendekat dan segera disuruh melayani, ke ruang 204. Tiga tamu sudah menantinya di dalam ruang karaoke. Setelah masuk ke dalam ruangan Rini melihat tiga laki-laki. Ia menebak dua di antaranya berumur 40an, pegawai tambang sekelas supervisor, dan satunya berumur 20an, mungkin pegawai baru atau sedang magang.
Mereka menyanyi sembari berjoget, diiringi lagu dangdut koplo kesukaan, meskipun satunya lebih suka lagu-lagu Korea. Bir, kacang, dan buah-buahan tak lupa disantapnya. Hingga tengah malam terus menyanyi tak putus-putus, juga batang demi batang rokok yang asapnya terus mengepul memenuhi ruangan.
Beberapa kali si pemuda harus keluar untuk menghirup udara segar karena tercekik asap rokok. Kedua orang tua itu minum menenggak bir seperti layaknya air. Seorang menenggak tiga botol dan dengan cepat mulai pusing, jatuh disertai muntah, di hadapan Rini. Sekuriti dipanggil dan menyeretnya keluar ruangan. Dengan segera mereka meninggalkan ruangan.Â
Beberapa uang bergambar pendiri republik diterimanya. Mereka tampak puas dengan pelayanan Rini yang sabar. Malam ini Rini kembali dinobatkan bosnya menjadi pemandu karaoke terfavorit di KTV Ria.
Dulu ia tak pernah bercita-cita menjadi penyanyi, bahkan tak pernah ia berpikir bekerja di KTV sebagai pemandu karaoke. Pada masa kecil ia sesekali menyanyi di bilik mandi. Suaranya tak begitu menyenangkan ibunya yang sedang memasak di dapur.
Kini ia jago menyanyi. Hampir 6 jam setiap hari ia menyanyi di bilik karaoke menemani para tamu. Segala macam jenis lagu dikuasainya, sampai teknik vokal rock dan metal sekalipun ia kuasai. Setelah Nella Kharisma berganti Burgerkill, dilanjutkan Didi Kempot, berlanjut Super Junior, diikuti Broery Marantika, dan diselingi Hadad Alwi. Ribuan lirik lagu juga telah dihafalkannya, termasuk lirik lagu bahasa Jawa dan Mandarin.
Tamu-tamunya berasal dari berbagai macam kalangan. Dari mahasiswa, pegawai negeri, pengusaha, pekerja tambang, dosen, sampai kelompok PKK dan arisan kampung. Rini memahami setiap karakter tamunya.
Baginya setiap profesi memiliki topik pembicaraan yang khas. Ia mengetahui bagaimana para pengusaha harus menyuap pegawai pemda untuk mendapatkan izin tambang. Ia tahu bagaimana para lelaki membohongi istri-istrinya.
Setiap permasalahan ia kuasai karena tamu-tamu sebelumnya juga membahas hal yang sama. Bahkan ia  menawarkan solusi atas setiap pertanyaan yang membuat para tamu kagum dengan kepintarannya. Padahal Rini hanya belajar mendengar dari tamu-tamu yang pernah dilayani.
Segera Rini menjadi populer di antara para pemandu-pemandu karaoke di KTV Ria. Banyak tamu yang memesan Rini sebagai pemandu karaoke tiap malam. Tak hanya untuk mendampingi menyanyi, melayani minum, namun juga untuk mendengar pendapatnya yang selalu masuk akal. Â
Rini beristirahat sejenak di depan gedung KTV sambil menyalakan rokok yang kedelapan. Ia mengingat lagi 3 tahun lalu, berniat pergi ke kota untuk berkuliah, mengambil jurusan Ekonomi Manajemen di universitas swasta.