Mohon tunggu...
John PK
John PK Mohon Tunggu... Full Time Blogger - siswa/pelajar

kata-kata Ekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Imajinasi dan Algoritma

11 Desember 2020   20:00 Diperbarui: 11 Desember 2020   20:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita yang dipilih akan menjadi citra, citra yang dipilah akan mejadi mitos. Pemenang di era sekarang mampu melakukan abstraksi. Pendidikan yang kita terapkan saat ini gagal membawa kita untuk memiliki imajinasi. 

Sebelumnya saya memang sangat setuju bahwa jika kita ingin menarasikan sesuatu kita harus memiliki imajinasi. Kemampuan imajinasi homo sapiens mampu berevolusi dan menjadi makhluk superrior di dunia. Imajinasi menghasilkan mitos kolektif yang membuat sapiens mampu bekerja sama dalam kelompok yang besar, Bahkan dengan orang yang asing. 

Mari kita mengingat sejarah. Uang menjadi sebuah penemuan yang menarik, penemuan shekel perak di era mesopotamia menjadi terobosan besar soal uang. Menariknya, tidak seperti gandum, shekel perak tidak dapat dikonsumsi.

Tapi karena cukup banyak orang yang percaya dengan Nilai shekel perak itulah kemudian orang menggunakan shekel perak sebagai alat tukar. Penemuan uang merupakan sistem terpercaya yang bisa menjembatani orang tanpa memandang apapun latar belakangnya. Bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun bisa bekerja sama dengan baik dan mempercayai nilai dari sebuah uang. 

Archie J Bahm megatakan bahwa setiap orang karena kemampuan berpikirnya pada akhirnya akan mempertanyakan dirinya sendiri, kehidupan dan masa depan hidupnya. Pertanyaan tersebut akan mengiring pada hakikat manusia dan alam semesta. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mengiring orang kepada jawaban-jawaban yang ada di balik hidup fisik dunia. 

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di balik kenyataan hidup  merupakan masalah-masalah pokok di bidang metafisika yang sangat bermanfaat bagi kehidupan nyata terutama dalam usaha memahami pandangan-pandangan dunia dewasa ini. Seperti yang kita ketahui, bahwa metode metafisika umum merupakan suatu refleksi yang terakhir. 

Refleksi terakhir adalah suatu sarana metodik mengeksplitasikan dan mentematisasikan pra-pengetahuan. Metafisika bergerak di bidang faktawi dengan pra-pengetahuan yang telah ada. 

Metafisik memanfaatkan kedua kutub tersebut untuk menjelaskan. Saya akan berpindah ke metode Lorens Bagus. Ia menunjuk metode abstraksi sebagai metafisika. Abstraksi dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu fisik, bentuk (matematik), dan metafisik. Kosmologi metafisik menempatkan segala dimensi yang didalami ilmu-ilmu lain dalam satu perspektif. 

Kosmologi filsafati berusaha memperoleh pemahaman yang membahas tentang kosmos, tentang hubungan yang ada di dalamnya, baik hukum dan norma-normanya kosmologi filsafati memberikan pemahaman kritis bagi kosmologis empiris. 

Manusia bukanlah makhluk satu-satunya dalam kosmos, namun terdapat hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainya, yakni pada kesadaranya. Imajinasi kosmologis adalah daya refleksi manusia dalam membingkai realitas. 

Sebagai bagian dari kesadaran manusia, imajinasi kosmologi terwujud dalam kosmosentrisme, teosentrisme, antrosentrisme, dan longosentrisme. Seharusnya kosmologi menstimulus kita dalam menemukan kebijakan yang tidak hanya berkutat sebagai aspek kekayaann intelektual manusia. Informasi harusnya bukan hanya sekedar konsumsi otak sebagai physical body, melalinkan juga konsumsi dan harus diapresiasi etheric. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun