Arti Sakramen Ekaristi Kristologi dalam Gereja KatolikÂ
#Jhon Samneokos
#Penulis: Mahasiswa STFT Fajar Timur Abepura-Jayapura, PapuaÂ
Arti sakramen ekaristi sangat penting dalam kehidupan umat Kristen Katolik. Sakramen ekaristi adalah salah satu dari 7 sakramen yang memiliki arti dan makna mendalam bagi kehidupan rohaniah umat kristiani. Sakramen ekaristi juga merujuk pada perayaan misa dalam unsur Kristologi di pahami sebagai sumber dan puncak seluruh kehidupan umat  beriman Kristiani.Â
Kata Kristologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Khristos yang artinya Kristus dan logia yang artinya ilmu atau pengetahuan.Oleh karena itu, Kristologi sebagai cabang ilmu teologi yang membahas tentang Yesus Kristus, khususnya sifat, pribadi, perbuatan, dan perannya dalam agama kristen. Ekaristi sebagai sakramen merupakan perayaan dan kenangan di mana Kristus Tuhan, dengan pelayanan imam, mempersembahkan Diri-Nya yang hadir nyata dalam rupa roti dan anggur untuk menebus dan menyelamatkan umat manusia. Oleh karena itu, dalam unsur kristologi di dalam perayaan ekaristi menunjukkan peran Yesus Kristus di dalam Ekristi sebagai pokok utama dalam 4 bagian:Â
1. Ekaristi Sebagai Sakramen Perayaan dan Kenangan
 Ekaristi dapat diartikan sebagai ungkapan syukur atas karya keselamatan Allah yang diwujudkan dalam diri Putra-Nya, Yesus Kristus. Ekaristi sebagai sakramen merupakan kenangan karena pengenangan akan sengsara dan kebangkitan Tuhan. Unsur perayaan dalam Ekaristi menunjukkan adanya partisipasi aktif dari umat karena bukan suatu tindakan perseorangan, tetapi perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan (SC 26). Keaktifan umat dalam Ekaristi mengungkapkan unsur perayaan dalam Ekaristi karena keterlibatan di dalam liturgi dan bukan hanya menjadi penonton yang bisu (bdk SC 48). Sejarah keselamatan yang terjadi pada jaman Yesus kembali dihadirkan pada jaman ini melalui Ekaristi yang memuat pengenangan akan peristiwa tersebut. Di dalam Ekaristi, pengenangan itu dilakukan atas dasar dari perkataan Yesus sendiri dalam kisah institusi, yakni "Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku!" (bdk. 1 Kor 11:23-25; Mat 26:26-29; Mrk 14:22-25; Luk 22:15-20). Maka, korban salib penebusan dosa yang dilakukan oleh Yesus Kristus kembali dihadirkan dalam Ekaristi. Berkaitan dengan pengenangan, kita juga dapat melihat mengenai istilah anamnese yang berasal dari bahasa Yunani. Istilah anamnese yang sering kita gunakan dalam Gereja Katolik, mau mengungkapkan bukan hanya sekedar pengenangan akan tindakan Allah yang dilakukannya pada jaman dahulu, tetapi mau menunjukkan kehadiran Kristus itu sendiri dalam perayaan Ekaristi yang dilakukan saat sekarang.
2. Kristus Tuhan dalam Pelayanan Imam Mempersembahkan Diri-Nya
Dalam perayaan Ekaristi, kita mengenangkan akan pengorbanan Yesus di salib demi penebusan dosa umat manusia. Melalui kurban Ekaristi, umat manusia dipersatukan dengan Kristus dan mendapat bagian di dalam-Nya sehingga benih-benih perpecahan yang terkandung di dalam diri manusia sebagai akibat dari dosa dihalau oleh kesatuan dengan tubuh Kristus (EE 24).Yesus mempersembahkan Diri-Nya sebagai kurban penghapus dosa. Maka, melalui Ekaristi umat mengenangkan kembali dan merayakan pewartaan akan karya keselamatan Allah, serta dipersatukan di dalamnya sebagai satu kesatuan. Pertama-tama, kurban salib merupakan anugerah cinta dan ketaatan Yesus kepada Bapa hingga menyerahkan nyawanya (Yoh 10:17-18). Dan Bapa menganugerahkan kehidupan kekal yang baru dalam kebangkitan (EE 13). Ekaristi adalah Perjamuan sejati, di mana Kristus mempersembahkan Diri-Nya sebagai santapan kita. Dengannya umat manusia dipersatukan di dalam Dia dan Dia di dalam manusia.
Persembahan diri Kristus di dalam Ekaristi adalah tindakan nyata melalui imam dalam pelayanannya. Oleh karena itu, peranan imam dalam Ekaristi sangatlah penting. Dalam Ekaristi, imam bertindak in persona Christi yang mana ia melakukan tugasnya menghadirkan serta menerapkan satu-satunya korban Perjanjian Baru, yakni korban Kristus, yang satu kali mempersembahkan diri kepada Bapa sebagai korban tak bernoda (LG 28 dan PO 13). Namun juga menjadi saksi dan pelayan bagi seluruh umat. Melalui perayaan Ekaristi, seluruh Gereja dapat dipersatukan dalam Kristus, sebagaimana diwujudkan oleh Baptisan terus-menerus diperbaharui dan dikukuhkan dengan mengambil bagian dalam Kurban Kristus, terutama melalui penerimaan komuni. Dengan demikian tugas imam adalah mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah, lewat pelayanannya pada umat dalam Ekaristi. Sebab hanya imam-lah yang layak dan pantas mempersembahkan dalam Ekaristi dan menghadirkan Kristus dalam dalam rupa roti dan anggur. Dan karenanya umat dipersatukan di dalam diri Kristus dan menerima rahmat keselamatan.