Hal yang dikhawatirkan adalah sikap konsumtif ini menjerumuskan orang pada gaya hidup untuk mencari kesenangan semata dan tidak mau bersusah payah untuk suatu keberhasilan. Akhirnya bisa meningkatkan kejahatan sebagai jalan pintas untuk menggapai kesuksesannya.
Dalam budaya materialisme orang yang kaya secara materi lebih dihormati dari pada sebaliknya dan orang yang miskin secara materi sering kali diabaikan atau tidak diakui keberadaannya.
Menakar keberadaan sesama manusia dari perspektif kebendaan semata adalah sebuah tragedi. Oleh karena itu beberapa usaha preventif yang ditawarkan antara lain ; pertama, berpikir kritis dan mampu mengendalikan diri terhadap setiap tawaran gaya hidup konsumerisme yang sedang berkembang saat menjelang hari raya keagamaan.Â
Berpikir kritis ditandai dengan adanya kedewasaan berpikir, mampu mempertimbangkan baik buruk suatu hal, selektif dan mampu membuat skala prioritas dalam menentukkan kebutuhan-kebutuhan hidup. "Belanja cerdas dan bukan belanja mudah" adalah ungkapan cara berpikir kritis dalam menanggapi berbagai tawaran yang mendorong konsumerisme.
Kedua, membangun ketangguhan pribadi. Ketangguhan pribadi cirinya adalah ketika seseorang berada pada posisi telah memiliki pegangan atau prinsip hidup yang kokoh, jelas dan kuat sehingga tidak mudah goyah oleh perubahan dan tidak menjadi korban dari pengaruh lingkungan yang dapat mengubah prinsip hidup atau cara berpikirnya. Prinsip hidup yang dimilikinya bersifat abadi.
Ketiga, mampu menikmati hidup walaupun menurut mata telanjang orang lain melihat bahwa ia sedang berada dalam kesusahan. Sosok yang demikian hanya mengandalkan kekuatan Tuhan dan memiliki tingkat kepasrahan kepada Tuhan yang sungguh dalam.
Keempat, memiliki perilaku hidup yang sederhana namun pola pikirnya tinggi, maju dan mendunia. Salah satu cirinya adalah rendah hati tetapi memiliki wawasan yang luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI