Hampir sama dengan para pemain sepakbola. Mereka membeli pakaian olahraga bermerk dan mahal : sepatu mahal, kaos kaki, celana, baju, ban lutut, bola harus bermerk dan produk asli.Â
Namun ketika turun lapangan (bermain), hanya kuat 10 sampai 15 menit, karena nafasnya tersengal sengal. Akhirnya meninggalkan lapangan. Yang penting, kemahalan yang melekat di tubuhnya, sudah dilihat banyak orang. Itu saja.
Berdampak positif pada kesehatan ? Tidak. Padahal alat mahal itu diharapkan bisa terus mengawal sang pemilik sampai memiliki kondisi kesehatan maksimal.Â
Kemahalan barang yang melekat di tubuhnya bisa terus menggoda pemiliknya untuk setiap hari menggunakan alat tersebut untuk memiliki kualitas kesehatan yang prima.
 Sayang, kadang kala sang pemilik pakaian dan alat olahraga yang mahal, tidak sempat berpikir ke arah sana. Yang ada hanya, pajangan belaka. Ia hanya nampak terawat, bersih, mengkilat, dan terlihat banyak orang sebagai barang mahal, namun tidak memberikan kontribusi bagi kesehatan tubuh. Sepatu lusuhku bisa menyuarakan 'makna' bagi kehidupanku. (Editor : John Lobo)
Surabaya, 19 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H