Mohon tunggu...
Handy Chandra Bassang
Handy Chandra Bassang Mohon Tunggu... Konsultan - Sekadar mengisi waktu (kalau ada) || Semoga bermanfaat || E Cogito Ergo Sum

Maritime Business

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Trik Sulap Tua: Baja Terapung

11 Juli 2020   00:21 Diperbarui: 11 Juli 2020   21:22 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika di konversi dalam satuan m-kubik, maka bak atau wadah ukuran 1 m-kubik yang berisi baja, pasti beratnya 8 ton. Karena BJ baja (8 ton/m-kubik) lebih besar dari air  (1 ton/m-kubik), maka baja akan tenggelam, jika ditaruh pada bak atau wadah yang berukuran 1 m-kubik.

Bagaimana caranya agar tidak tenggelam?

Mudah. Rekayasa BJ saja, agar sama 1 ton/m-kubik, atau lebih kecil.

Baknya bisa diperpanjang atau diperlebar saja. Ukurannya menjadi, 1 m tinggi, 2 m lebar, dan 4 m panjang. Sehingga BJ bak dan baja yang baru, menjadi 8 ton per 8 m-kubik. Atau (8/8) ton/m-kubik, yang sama dengan (1) ton/m-kubik. Sama dengan BJ air tawar.

Mudah kan? Jadi, kalau ada baja atau besi beratnya 8 ton, biar dia bisa mengapung di air, bentuk bak atau wadahnya diubah, sehingga BJ menjadi sama dengan 1 ton/m-kubik, atau lebih kecil lagi. Pasti terapung.

Kalau mau wadahnya terangkat 0,5 meter, lebarnya atau panjangnya ditambah sehingga BJ baja dan bak menjadi 0,5 ton/m-kubik. Contoh, 1 m x 4 m x 4 m. atau, 1 m x 2 m x 8 m. Kalkulasinya adalah 8 ton berat baja dibagi volume wadah 16 m-kubik, menjadi (8/16) ton/m-kubik , yang sama dengan 0,5 ton/m-kubik. Mudah bukan?

Makanya, jangan heran, kapal baja 10.000 ton bisa mengapung. Caranya bagaimana? BJ nya direkayasa, agar lebih rendah dari 1 ton/m-kubik.

Berhasil sulapnya. Baja bisa terapung. Old trick, but hold.

Lantai 4, sebuah Kantor di Merak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun