Mohon tunggu...
John Ardi
John Ardi Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Rohaniwan

Rohaniwan, Menyukai musik, menyukai edit gambar, menyukai sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimbar

4 September 2021   23:32 Diperbarui: 4 September 2021   23:43 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau... Ya engkau

Berdiri tegak seorang diri

Menghadap deretan kursi

Deretan kursi yang tiada lelah menopang manusia

Entah saat mata mereka menyala

Atau saat mata mereka redup

Entah saat jemari menari di lembaran Kitab Suci

Atau dikala telunjuk mahir berselancar di layar digital

 

Engkau ya engkau

Terbuat dari indahnya kayu

Atau berkilat cahaya karena dari kaca

Bahkan kerasnya kokoh ketika terbuat dari besi

Engkau ya engkau...

popularitas, kekuasaan, kehormatan

Walau sesungguhnya engkau adalah tempat kebenaran, ketulusan dan kelurusan hati di suarakan

 

Engkau ya engkau

Tak pernah lelah atau marah apalagi menyerah

Tak penting bagimu saat di gebrak

Tak peduli walau terinjak, terhimpit, dan ah masih banyak lagi

 

engkaupun ... Ya engkau

Tetap takzim menikmati peranmu

Bila besar dan megah makin bertambah jumlah yang menginginkanmu

Bila kecil dan minimalis

Pun tak urung mereka yang ingin berdiri menguasaimu

 

Engkau ya engkau...

Tak jarang dipandang sebagai

Lambang kekuasaan

Lambang popularitas

Lambang kemakmuran

Lambang kehebatan

Mungkin pula lambang urapan dan pentahbisan

 

Sejatinya engkau adalah:

Tempat kebenaran di kumandangkan

 

✍Rudyard kipling pernah berkata

"Seandainya engkau dapat berbicara kepada orang banyak dan tetap rendah hati, atau berjalan dengan raja raja namun tidak kehilangan hubungan dengan rakyat jelata."

 Mr. J.A

Burangkeng Setu Bekasi, Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun