Kandungan gizi pada belalang terdiri dari 654,2g/kg protein; 83,0g/kg lemak; dan 87,3g/kg kitin; sedangkan asam amino yang terkandung yaitu lisin, metionin, dan sistein.
Jangkrik
Jangkrik berkerabat dengan belalang. Pemanfaatan jangkrik tidak sebatas pada makanan hewan piaraan dan beberapa jenis burung, namun penggunaannya sebagai bahan tambahan pada industri farmasi. Hal ini karena jangkrik mengandung senyawa protein, lemak, dan karbohidrat. Selain itu jangkrik juga mengandung mineral, asam glutamate, glisin, sistein, asam amino, asam lemak omega 3, omega 6, dan kadar kolagen.
Kandungan gizi jangkrik terdiri dari protein sebesar 13,7%; Lemak sebesar 5,3%; Karbohidrat sebesar 2,9%; dan Serat sebesar 2,9%.
Kesimpulan
Serangga mempunyai potensi sebagai bahan pangan alternatif, dan layak dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan pangan manusia. Kandungan gizi serangga didominasi oleh protein, dan lemak (asam lemak tak jenuh).
Serangga sebagai pangan alternatif perlu disosialisasi kepada masyarakat karena masyarakat masih mengganggap serangga sebagai makanan yang tidak layak dikonsumsi.
Daftar Baca :
Journal of Nutrition College Volume 13 Nomor 4 Tahun 2024 halaman 247-358
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352364616300013