Genderang program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah ditabuh, pertanda MBG mulai dilaksanakan. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan status gizi peserta didik, anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standard Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahu 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia, bahwa rata-rata angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia sebesar 2.100 kkal/orang/hari pada tingkat konsumsi. Sedangkan rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia sebesar 57 gram/orang/hari pada Tingkat konsumsi.
Untuk pemenunan AKG dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti :
1. Mengkonsumsi berbagai makanan. Konsumsi aneka ragam makanan pokok, lauk pauk berprotein tinggi seperti daging dan ikan, sayur, dan buah-buahan;
2. Membatasi makanan tertentu. Batasi memakan makanan yang manis, asin, dan berlemak;
3. Sarapan. Sarapan adalah waktu yang penting untuk memberi energi pada tubuh setelah bangun tidur. Sarapan yang sehat sebaiknya mengandung karbohidrat, protein, sayuran, dan buah;
4. Makanan dalam porsi yang sesuai. Perbandingan nasi, lauk-paik, dan buah sebaiknya 1:1:1;
5. Minum air putih yang cukup. Setiap hari minum air sekurang-kurangnya 8 gelas;
6. Minum Susu. frekuensi minum susu yang dianjurkan tergantung pada usia dan kebutuhan tubuh.
Hasil Survei Angka Kecukupan Gizi pada Maret 2023 menunjukkan AKG masyarakat Indonesia mencapai 2.087,64 kkal. Konsumsi kalori per kapita di perkotaan mencapai 2.071,17 kkal, sedangkan di pedesaan mencapai 2.110,52 kkal.
Ketidakcukupan gizi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan stunting, sedangkan kecukupan gizi yang baik dan mencukupi membantu pertumbuhan, perkembangan, dan prestasi belajar anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak. Gizi yang cukup dapat membantu anak tumbuh sehat dan mencapai perkembangan fisik, mental, emosional, dan kecerdasan yang optimal.
Prestasi belajar. Gizi yang baik dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak yang berdampak pada prestasi belajar yang tinggi.
Pada program MBG, perlu memperhatikan keseimbangan gizi dengan berpedoman pada Isi Piringku.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Isi Piringku merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan mengempanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Dalam satu piring dalam setiap kali makan, setengah lainnya diisi oleh makanan pokok dan lauk pauk, setengah piring diisi dengan sayur dan buah. Selain itu Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengkonsumsi air paling sedikit delapan gelas sehari, melakukan aktifitas selama 30 menit setiap hari, dan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah makan.
Selain itu dalam penyiapan MBG perlu menghidari penggunaan wadah penyimpanan makanan terbuat dari bahan plastik dan Styrofoam. Dikutip dari laman hellosehat.com, bahwa Styrofoam dapat dibilang termasuk ke dalam kelompok plastik yang sering dijadikan wadah makanan dan minuman. Styrofoam mengandung beberapa zat kimia yang dipercaya berbahaya bagi Kesehatan, seperti benzene dan styrene yang dapat menyebabkan kanker. Sedangkan dari laman klikdokter.com, bahwa plastik mengandung komponen yang berbahaya  bagi Kesehatan yakni bisphenol A (BPA) dan phthalate.
Harapan dengan adanya program MBG, setiap anak Indonesia bisa mendapatkan  asupan gizi yang seimbang yang pada akhirnya dapat terciptanya generasi yang sehat dan dapat berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H