Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayah, Maafkan Kami

12 November 2021   13:41 Diperbarui: 12 November 2021   14:04 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tribunnews.com

Bila setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu, maka setiap tanggal 12 Nopember diperingati sebagai hari ayah.

Bila hari ibu diperingati sebagai penghargaan kepada para ibu terhadap perannya dalam keluarga dan lingkungan sosialnya, maka hari ayah diperingati sebagai penghargaan kepada para ayah terhadap perannya dalam keluarga, dimana ayah sebagai sosok kepala keluarga yang memberi nafkah, sebagai pelindung, dan menjadi panutan bagi keluarganya.

Hari Jumat, 21 Nopember 2021 pukul 10.51 wita, terdengar bunyi notifikasi pesan WhatsApp (WA), pertanda ada pesan WA yang masuk, setelah ku buka tenyata kiriman pesan dari anak bungsu saya.

Isi pesannya "beta mau minta bapa kirim foto waktu beta masih kecil digendong bapa memakai baju PNS". (dalam bahasa Kupang).

Lalu ku kirimkan foto yang diminta, sambil mengetik pesan di bawahnya "ini ko?"

Balasan pesan dari si bungsu "iya bapa, ini hari kan hari ayah". Semenit kemudian masuk lagi pesan WA dari si bungsu yang berbunyi " Selamat hari ayah; bapa tersayang tetap menjadi ayah yang hebat dan terbaik buat beta, dan kaka Ni, tetap selalu sayang mama, kakak Ni, dan beta, maaf e bapa kalo beta dan kakak Ni biasa buat bapa marah kepada katong, maaf e bapa tadi beta sonde sempat peluk dan cium bapa".

Lalu ku balas dengan pesan "terima kasih anak, bapa juga minta maaf kalau bapa kadangkala marah sama kakak dan adik.

Kemudian si bungsu membalas dengan pesan "Iya bapa ku tersayang; mama, kakak Ni, dan beta selalu ada untuk bapa".

Suatu ketika seorang gadis cilik menanyakan kepada ibunya perihal sosok seorang ayah. Dengan sabar dan penuh kasih sayang si ibu bercerita demikian :

Seorang ayah adalah pemimpin keluarga, tiang penyangga dari satu bangunan yang disebut keluarga yang senantiasa akan selalu menahan setiap ujungnya agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi.

Seorang ayah harus mempunyai bahu yang kekar dan berotot untuk dapat membanting tulang guna menghidupi seluruh keluarganya dan harus cukup kuat untuk melindungi seluruh anggota keluarganya.

Seorang ayah harus mempunyai kemauan yang kuat untuk dapat mencari sesuap nasi yang diperoleh dari setiap tetesan keringatnya sendiri yang jatuh, yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dan hinaan dari anak-anaknya.

Seorang ayah harus perkasa dan memiliki mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah demi keluarganya, dia selalu merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, dia rela badannya terguyur oleh hujan yang membuatnya basah kuyub dan diterpa hembusan angin.

Seorang ayah rela menguras tenaga perkasanya demi keluarganya disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.

Seorang ayah harus penuh kesabaran, ketekunan, dan keuletan, serta selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya.

Seorang ayah harus mempunyai kemauan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya dalam kondisi dan situasi apapun walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaan hatinya, padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. 

Sentuhan perasaan seorang ayah memberikan kenyamanan, bila dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya pertanda bahwa dia menginginkan agar anak-anaknya selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara.

Seorang ayah harus mempunyai kebijaksanaan, pengetahuan, dan mampu menyadarkan  istrinya, bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang senatiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, susah maupun senang,  sakit maupun sehat, meskipun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada sang istri agar tetap berdiri, bertahan, sejajar, dan saling melengkapi serta saling menyanyangi.

Bila engkau melihat kerutan diwajah seorang ayah, itu adalah bukti bahwa seorang ayah senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup bahagia. 

Ketika badannya mulai terlihat membungkuk, itu bukti bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap keluarganya, selalu mencurahkan sekuat tenaga serta perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan keluarganya.

Walaupun peringatan hari Ayah tidak semeriah hari Ibu, namun tetap saya ucapkan "Selamat Hari Ayah" buat semua ayah. 

Seorang Ayah Adalah Tiang Penyangga Keluarga.

Catatan :

Beta = Saya

Ini ko? =Ini kah/Yang ini

Kalo =  Kalau

Katong = Kita

Sonde = Tidak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun