Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayah, Maafkan Kami

12 November 2021   13:41 Diperbarui: 12 November 2021   14:04 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tribunnews.com

Seorang ayah harus mempunyai bahu yang kekar dan berotot untuk dapat membanting tulang guna menghidupi seluruh keluarganya dan harus cukup kuat untuk melindungi seluruh anggota keluarganya.

Seorang ayah harus mempunyai kemauan yang kuat untuk dapat mencari sesuap nasi yang diperoleh dari setiap tetesan keringatnya sendiri yang jatuh, yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dan hinaan dari anak-anaknya.

Seorang ayah harus perkasa dan memiliki mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah demi keluarganya, dia selalu merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, dia rela badannya terguyur oleh hujan yang membuatnya basah kuyub dan diterpa hembusan angin.

Seorang ayah rela menguras tenaga perkasanya demi keluarganya disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.

Seorang ayah harus penuh kesabaran, ketekunan, dan keuletan, serta selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya.

Seorang ayah harus mempunyai kemauan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya dalam kondisi dan situasi apapun walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaan hatinya, padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. 

Sentuhan perasaan seorang ayah memberikan kenyamanan, bila dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya pertanda bahwa dia menginginkan agar anak-anaknya selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara.

Seorang ayah harus mempunyai kebijaksanaan, pengetahuan, dan mampu menyadarkan  istrinya, bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang senatiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, susah maupun senang,  sakit maupun sehat, meskipun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada sang istri agar tetap berdiri, bertahan, sejajar, dan saling melengkapi serta saling menyanyangi.

Bila engkau melihat kerutan diwajah seorang ayah, itu adalah bukti bahwa seorang ayah senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup bahagia. 

Ketika badannya mulai terlihat membungkuk, itu bukti bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap keluarganya, selalu mencurahkan sekuat tenaga serta perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan keluarganya.

Walaupun peringatan hari Ayah tidak semeriah hari Ibu, namun tetap saya ucapkan "Selamat Hari Ayah" buat semua ayah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun