Ia dipakaikan inai oleh ibundanya tercinta Bupati Bengkalis Kasmarni dan beberapa orang keluarga/kerabat terdekatnya.
Berinai Adat Nikah Melayu
Sesuai namanya, berinai adalah sebuah tahapan yang melibatkan penggunaan inai atau pacar kuku.
Menurut istilah adat, berinai merupakan salah satu rangkaian adat nikah Melayu yang dilakukan dengan menghias kuku jari tangan dan jari kaki.
Inal adalah perdu yang tumbuh tegak. Tingginya bisa mencapai hingga 4 meter. Tumbuhan dengan banyak ditanam karena daun dan bunganya yang wangi, daunnya dijadikan pemerah kuku.
Di berbagai daerah, tumbuhan dengan nama ilmiah Lawsonia inermis dikenal dengan sebutan berbeda. Di Maluku misalnya, dinamakan daun laka. Kemudian, ada pula yang menyebutnya hena, pacar cina, dan pacar jawa.
Dalam adat nikah Melayu, tujuan berinai untuk menolak bala, melindungi calon pengantin dari kejahatan, baik itu makhluk halus maupun kejahatan yang nyata, serta menaikkan kewibawaan pengantin.
Proses berinai melibatkan Mak Andam. Mak Andam adalah seseorang yang dipercaya sebagai perias sekaligus pengasuh pengantin.
Keberadaan Mak Andam cukup penting dalam upacara adat nikah Melayu, karena masyarakat Melayu percaya bahwa pesta pernikahan tak akan sukses tanpa kehadiran Mak Andam.
Mengutip banyak sumber, Mak Andam inilah yang nantinya akan memetik daun inai dengan menggunakan kain gendong dan payung berwarna merah.
Sebelum dipetik, daun inai akan dibacakan mantra oleh Mak Andam. Setelah dipetik, daun inai atau pacar digiling hingga lumat.