Tersebab itu Panglima Minal memberikan nama masjid dengan 4 tiang penyangga bersegi 8 di bagian tengah yang dihiasi kaligrafi dengan sebutan Masjid Kuning.
Tempat Wisata Religi
Kini masjid yang memiliki 3 pintu (samping kiri-kanan dan belakang, 20 daun jendela (masing-masing 8 di kiri-kanan 4 di belakang), tentu tak sama lagi bentuknya dengan awal pembangunannya pada 206 tahun silam.
Masjid Kuning sekarang memang tak lagi seperti aslinya. Sudah beberapa kali mengalami renovasi.
Bahkan saat jaman penjajahan Belanda, masjid ini disebutkan juga pernah direnovasi.
Pembaharuan teranyar yang dilakukan pengurusnya dengan membangun menara masjid setinggi kurang lebih 15 meter. Menara yang membuat Masjid Kuning semakin cantik bila dilihat dari kejauhan.
Menelusuri sejarah panjang Masjid Kuning, masjid ini sangat berpotensi dijadikan sebagai salah destinasi wisata religi bagi wisatawan atau siapa pun yang berkunjung ke Pulau Bengkalis.
Apalagi jika pengurus bersama pihak terkait yang berwenang dapat menyiapkan berbagai informasi perkembangan masjid ini secara terperinci kepada pengunjung yang datang.
Satu hal yang pasti, menunaikan ibadah salat di masjid dengan plafon kayu berwarna coklat dan tempat sujud kelir hijau tua, terasa teduh.
Sebanyak 10 unit pendingin ruangan dan 15 kipas angin sudah dipasang pengurus guna menambah kenyamanan bagi siapa pun yang menunaikan salat di Masjid Kuning.
Karenanya, untuk yang pertama kali ke Pulau Bengkalis dan belum sempat menunaikan salat fardu zuhur atau asar di perjalanan, maka setibanya di ibu kota Kab. Bengkalis ini, menjadikan Masjid Kuning tempat menunaikannya merupakan salah satu alternatif pilihan yang tepat.