Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekelumit Histori Hari Pers Nasional

9 Februari 2023   16:25 Diperbarui: 9 Februari 2023   16:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diapit Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari dan Ketua Umum PWI Riau H. Zulmansyah Sekedang di Bengkalis, Senin, 17 Desember 2018. (Dokumen pribadi)  

Mengutip laman PWI, aspirasi perjuangan kewartawanan Indonesia yang melahirkan PWI, uga yang melahirkan SPS, empat bulan kemudian yakni pada Juni 1946.

Dengan lahirnya PWI, wartawan Indonesia menjadi tangguh untuk tampil sebagai ujung tombak perjuangan Indonesia dalam menentang kembalinya kolonialisme dan negara lain yang ingin meruntuhkan Republik Indonesia.

Sewaktu diadakannya Kongres ke-28 PWI di Padang, Sumatera Barat tahun 1978, HPN menjadi salah satu pokok pembicaraan dalam diskusi yang dihasilkan dari kongres di Ranah Minang tersebut.

Isu atas HPN tercipta dari pemikiran bernas para tokoh pers untuk memperingati kehadiran dan peranan pers nasional di tanah air.

Sejarah Hari Pers Nasional

Tambo HPN berawal mula dari histori pers nasional yang tercipta sebelum kemerdekaan Indonesia.

Waktu itu, PWI yang saat ini PWI sendiri mempunyai keanggotaan yang berasal dari seluruh Indonesia, mempunyai dua peranan sekaligus ketika mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Seperti dua sisi mata uang.

Pertama, wartawan berposisi sebagai orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan fungsi yang harus dilaksanakan dalam pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran nasional atas situasi yang terjadi saat itu.

Dan kedua, posisi wartawan sebagai aktivis politik dalam membangun perlawanan rakyat terhadap kolonial.

Siapa Bapak Pers Nasional?

Tirto Adhi Soerjo (lahir sebagai Raden Mas Djokomono). Namanya sering disingkat T.A.S..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun