Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kabupaten Bengkalis Juga Punya "Bendera Pusaka"

2 Februari 2023   21:49 Diperbarui: 2 Februari 2023   21:55 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih yang dikibarkan pertama kali di Pulau Bengkalis, Rabu, 17 Oktober 1945 (Dokumen Datuk Seri H. Zainuddin Yusuf)

Ternyata Kabupaten Bengkalis juga memiliki "Bendera Pusaka". Kapan bendera itu pertama kali dikibarkan? Masih adakah sekarang? Kalau ada, di manakah kini Sang Dwiwarna nan bersejarah itu bersemayam?

Bendera Pusaka adalah Sang Saka Merah Putih, bendera Merah Putih yang pertama-tama dikibarkan ketika diproklamasikan Negara Republik Indonesia pada pukul 10.00 WIB, Jumat, 17 Agustus 1945.

Bendera yang dijahit oleh Fatmawati istri dari Presiden Soekarno tersebut, pertama kali memang dikibarkan saat proklamasi di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta.

Bendera itu pertama kali dikibarkan oleh tiga orang, yakni Abdul Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti.

Mengutip id.wikipedia.org, pada tahun pertama Revolusi Nasional Indonesia, Sang Saka Merah Putih dikibarkan siang dan malam.

Setelah Belanda menguasai Jakarta pada 1946, Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dalam koper Soekarno.

Ketika Agresi Militer Belanda II atau Operatie Kraai (bahasa Belanda), Bendera Pusaka dipotong dua lalu diberikan kepada Husein Mutahar untuk diamankan. Mutahar memiliki kewajiban atau tanggung jawab untuk menjaga Bendera Pusaka meskipun mesti bertarung nyawa.

Walaupun ditangkap tenetara Belanda, Mutahar berhasil melarikan diri. Ia membawa Bendera Pusaka kembali ke Jakarta dan menjahitnya kembali (menyatukannya lagi).

Kemudian, ia memberikan bendera itu pada Soedjono. Soedjono selanjutnya memberikan Bendera Pusaka tersebut kepada Soekarno yang kala itu tengah berada dalam pengasingan di Pulau Bangka (kini Provinsi Bangka Belitung).

Setelah perang usai, Sang Saka Merah Putih selalu dinaikkan sekali di depan Istana Negara pada peringatan Hari Kemerdekaan.

Namun karena kerapuhan, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di Istana Negara adalah replika yang terbuat dari sutra. Duplikat pertama tersebut dikibarkan selama 15 tahun sampai tahun 1984.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun