Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ini Penyebab Kita Sulit Bekerja Sama

26 Januari 2023   00:08 Diperbarui: 26 Januari 2023   00:13 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis, Sekretaris Daerah Bengkalis dan sejawat usai ikut apel masuk kantor, Rabu, 11 Januari 2023. (Dokumen pribadi)

Moto itu dipilih untuk mewujudkan Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya yang menjadi visi daerah ini, yakni dengan melibatkan warga dari semua lapisan masyarakat.

Dalam sebuah organisasi, banyak sekali manfaat kerja sama. Antara lain, pekerjaan (dalam tim) menjadi lebih cepat selesai, dapat meningkatkan produktivitas, cepat dalam menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi, dan dapat memunculkan ide kreatif baru atau inovasi.

Lantas mengapa Asisten I Sekretariat Daerah mengingatkan pentingnya kerja sama?

Mungkin alasannya, jangankan untuk mengetahui definisi dan manfaatnya dalam pencapaian tujuan organisasi, bisa jadi, cara menuliskan kata kerja sama yang baik dan benar pun banyak di antara kita yang belum mengetahui.

Pasalnya, di banyak naskah dinas resmi (pelayanan administrasi publik di instansi pemerintahan), kita sering menemukan kesalahan dimaksud. Termasuk dalam surat perjanjian.

Kesalahan dimaksud, seperti kata kerja sama ditulis "kerjasama", bekerja sama ditulis "bekerjasama", dan kerja samanya ditulis "kerjasamanya".

Sepengetahuan kami, "kerjasama" bukan salah satu lema dalam bahasa Indonesia. Jadi bahasa mana? Mungkin bahasa planet lain? Bahasa Alien?

Pasal 30 UU Nomor 24 Tahun 2009, "Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan administrasi publik di instansi pemerintahan."

Pasal 26 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019, "Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia, atau perseorangan warga negara Indonesia."

"Ketika sekelompok manusia bersatu dan bekerja sama dengan harmonis, peningkatan energi yang tercipta melalui kerja sama tersebut dialami setiap individu di dalam kelompok", ujar penulis motivasi dari Amerika Serikat Napoleon Hill (1883-1970).

"The winner selalu berpikir mengenai kerja sama dan the looser selalu berpikir menjadi tokoh yang paling berjaya," terang Deassy M. Destiani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun