Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Petuah dari Pahlawan Pendapatan Asli Daerah

24 Januari 2023   08:32 Diperbarui: 24 Januari 2023   08:46 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juru parkir adalah orang yang dapat dipercaya. Utamanya Pak Sukirman. Ia jaga betul kendaraan yang dititipkan padanya. Misalnya, menutup kaca depan mobil dengan kertas karton. Selain itu, ia tak pernah memakainya.

Setahu kami, sampai setakat sekarang, belum ada kendaraan yang dititipkan padanya yang membuat pemiliknya kecewa ketika mau meninggalkan wilayah kerjanya.

Setiap kami membayar uang jasa parkir, ia tak lupa bersyukur. Menyampaikan ucapan terima kasih.

Firman Allah Swt., "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).

Kami kenal persis, Pak Sukirman selalu tersenyum waktu melayani setiap customer. Tak diskriminasi.

Dalam Islam, senyum merupakan sedekah paling mudah. Senyum merupakan kebiasaan yang dilakukan Nabi Muhammad saw.

Ada beberapa hadis tentang senyum yang bisa dijadikan rujukan akan pentingnya sebuah senyuman. Satu di antaranya, sering kami dengar dalam khotbah dari khatib saat salat Jumat. Menurut sejumlah literatur yang kami baca, hadis ini sahih.

Sabda Rasulullah saw. tersebut diriwayatkan Imam Tirmidzi. Artinya, "Senyummu di hadapan saudaramu, adalah sedekah bagimu." Jadi jangan suka cemberut atau merengut. Tak elok.

Hadis itu jelas menerangkan, senyum merupakan anjuran yang diperhitungkan Allah Swt. Sebab dengan senyum, pahala yang kita punya bakal ditambah.

Tadi, ketika kami tanya berapa penghasilannya, Pak Sukirman enggan menyebutkan angka.

"Lumayan", jawabnya singkat. Tentu seraya diiringi senyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun