Proses yang biasa saya lakukan setelah mengirim surat adalah menanyakan kepada pasangan saya sudah sampai dimana surat saya tersebut.Â
Biasanya satu minggu setelah pengiriman surat, saya menelpon ke wartel pasangan saya yang di Medan untuk menanyakan sudah sampaikah surat saya, sudah dibaca dan menanyakan bagaimana tanggapannya (berharap surat dibalas).
Biasanya setelah menelpon, saya berharap surat saya dibalas secepatnya dan mengharapkan kabar-kabar yang baik dari beliau. Saya masih ingat sempat beberapa kali mengalami hal ini (surat menyurat) dan jika diingat saat ini membuat kita tertawa  karena lucu dan isteri saya saat ini adalah pacar saya juga dulu.Â
Kebetulan pasangan saya (isteri) Â masih menyimpan surat cinta saya dan beberapa kado yang saya beri sebagai bukti perjuangan cinta yang berbeda pulau (Sumatera dan Jawa).
Romantisme cinta tahun 2000an menurut saya sangat menarik dan penuh pengorbanan jika dibandingkan dengan saat ini yang cukup mudah menjalin komunikasi karena banyak media atau aplikasi yang mendukung hal tersebut.Â
Demikianlah tulisan ini diperbuat, semoga ada kisah atau nilai positif yang dapat diambil oleh para pembaca yang budiman terutama bagi kawula muda yang menjalin hubungan jarak jauh (long distance) terutama karena menempuh pendidikan yang lebih tinggi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H