Novel ini mengambil sudut pandang dari Inggit Garniasih, istri kedua presiden Soekarno. Melalui penggambaran orang dekatnya ini, kita bisa mengetahui bagaimana sosok Soekarno sewaktu muda beserta kebiasaannya serta jatuh bangunnya kondisi hidupnya akibat menentang tindakan kolonialisme Belanda.
Novel ini termasuk kategori sad ending. Meski Soekarno sering dianggap sebagai orang yang begitu luar biasa ternyata memiliki sifat seperti manusia yang lainnya, yaitu ingin memiliki keturunan. Akibat ketidakmampuan Inggit memberikan anak padanya, Soekarno meminta izin untuk memadu Inggit. Namun, Inggit menolak permintaan itu. Oleh sebabnya, judul novel ini sangat tepat menggambarkan kondisi itu. Soekarno terpaksa harus bercerai tiga tahun sebelum mengumandangkan proklamasi kemerdekaan.
4. Saman
Bila ingin mengetahui kondisi hidup para aktivis penentang rezim Soeharto, maka rekomendasi novel yang menyuguhkan cerita yang apik yaitu Saman. Novel karya Ayu Utami ini mengisahkan perihal tentang pengejaran para aparat terhadap aktivis yng menentang tindakan pemerintah dalam mengelola keberadaan sumber daya alam.
5. Sang Pencerah
Novel karya Akmar Nasral ini menggambarkan kondisi masyarakat Yogyakarta yang seringkali mencampurkan klenik dan agama kala itu. Oleh sebabnya Dahlan muda menentang kebiasaan-kebiasaan itu. Alhasil, dia sempat ditegor para penatua yang ada. Namun waktu berkata lain, perlahan demi perlahan gagasan Dahlan yang ingin memurnikan ajaran Islam dapat direalisasikan berkat organisasi Muhammadiyah yang didirikannya.
Itulah beberapa rekomendasi novel yang bisa mengisi waktu luangmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H