Dari layar televisi kecil di rumah saya menyaksikan pembukaan Asian Games yang begitu spektakuler. Diawali dengan aksi Presiden Joko Widodo naik sepeda motor sport berkapasitas mesin besar.
Pak Jokowi berangkat dari Istana Negara melewati jalan-jalan di ibukota memakai sepeda motor hitam legam tersebut. Pada salah satu adegan, Jokowi sempat mempersilakan anak-anak sekolah berpakaian seragam pramuka untuk menyeberang jalan.
Sejurus kemudian Jokowi diperlihatkan kembali tancap gas menggunakan sepeda motornya. Dalam cuplikan video itu Jokowi terlihat seolah-olah masuk ke arena GBK. Lantas tak lama kemudian ada sesosok pria dengan pakaian yang sama dengan Jokowi menaiki sepeda motor benar-benar memasuki arena dan melintas ke back stage. Akhirnya Pak Jokowi muncul dari belakang panggung untuk mengawali pembukaan Asian Games 2018.
Dilanjutkan dengan aksi tarian yang juga mengundang decak kagum. Para penari dengan mahkota warna emas yang semula mengenakan kostum warna keabuan, di tengah jalan tariannya tiba-tiba kostum mereka berubah menjadi warna jingga, berubah lagi menjadi warna ungu dan warna-warna lain. Ternyata tari tersebut bernama tari Ratoh Jaroe dari Aceh.
Rahasia dibalik perubahan warna yang cepat itu ternyata para penari menggunakan busana yang memiliki banyak berbeda warna namun serupa. Sehingga mereka sebenarnya tidak benar benar berganti kostum, cukup hanya melipatnya ke atas dan pakaian mereka terlihat sudah berbeda warna.
Acara terus berlanjut, namun hingga akhir pembukaan tidak sekalipun saya lihat Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan mendapatkan panggung. Bahkan saya kesulitan mengingat ingat apakah nama pak Anies Baswedan pernah disebut dalam acara tersebut.
Yang saya ingat hanya pemerintah lokal Jakarta dan Palembang disinggung oleh Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Syeikh Ahmad Al Fahad Al Sabah dalam rangkaian ucapan terima kasih.
Yang tahu pasti jawaban dari pertanyaan dari judul artikel saya tentu saja pihak panitia pembukaan. Sebagai netizen jurnalis saya hanya bisa menduga-duga beberapa kemungkinan yang terjadi.
Rundown Standard
Mungkin dari Olympic Council of Asia (OCA) sudah punya rundown acara yang standard. Dimana pemimpin daerah lokal memang tidak mendapat panggung dalam acara pembukaan tersebut. Hanya Pemimpin tertinggi Negara tuan Rumah, Presiden OCA, perwakilan Atlet, perwakilan wasit dan juga ketua panitia lokal yang mendapat panggung.
Durasi dan Keadilan
Mungkin juga Anies tak muncul terkait durasi. Bila Anies diberi panggung untuk tampil dalam acara pembukaan tersebut, seharusnya pak Alex Noerdin selaku Gubernur Sumatra Selatan juga harus mendapat panggung. Karena Asian Games dislenggarakan di dua provinsi yaitu DKI Jakarta dan Sumatra Selatan.
Bila dua duanya harus naik panggung jangan-jangan waktu yang dibutuhkan terlalu panjang. Supaya adil, bila satu tidak tampil maka kedua kepala daerah tersebut juga tidak perlu dapat panggung.
Yang jadi pertanyaan saya secara pribadi, mungkinkah ada motif politik dibalik keputusan ini? Sebagaimana kita ketahui bahwa partai pengusung pak Anies Baswedan itu mayoritas memang tidak mendukung pemerintahan Jokowi. Jadi dari orang-orang di sekitar Jokowi sendiri tidak mewajibkan Pak Anies muncul dalam pembukaan tersebut kepada panitia penylenggara. Walaupun kemungkinan terjadinya sangat kecil, namun bisa saja hal ini terjadi dalam dinamika politik praktis.
Tidak Ada Perlakuan Spesial
Faktanya pak Anies mengaku kepada media hanya menonton bersama dengan tim official.
 "Keluarga nonton tapi di tempat lain. Saya nonton bersama official-official lainnya," kata orang no 1 di DKI Jakarta tersebut. (Sumber)
Bagaimana dengan keluarga pak Anies? Dari postingan akun instagram @marksungkar diketahui Fery Farhati Ganis istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk di VIP biasa dan tidak ada perlakuan spesial. Dalam unggahan foto milik akun instagram @marksungkar terlihat Istri pak Anies ditemani putranya ikut menyaksikan pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno.
"Pemandangan yg mengharukan saat pembukaan AG 2018 ketika melihat istri pejabat tinggi didampingi anaknya. Sementara sang suami yg Gebernur DKI sebagai tuanrumah sibuk menerima berbagai kepala negara yg hadir, kami para pimpinan Cabor ditempatkan di VIP bangku paling depan. Sementara istri Gubernur cukup duduk di bangku VIP biasa dg penonton yg lain. Apakah ini contoh keluarga pemimpin jaman now?
#asiangames2018 #pembukaanasiangames2018"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H