Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Siomaykongyu Rasanya Nendang dan Gurihnya Mantap

16 Desember 2024   20:49 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:25 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gohyong dengan varian ayam-udang dan babi-udang (Foto : dok. Wahyu)

Bisnis kuliner di Indonesia diakui memiliki prospek yang baik. Apalagi saat pandemi Covid-19 melanda, bisnis itu jadi pilihan banyak orang. Ditambah moda transportasi online yang tak kalah pesat perkembangannya dan menjadi penunjang transaksi.

Prospek cerah, meski di tengah tantangan ekonomi yang fluktuatif, tak lepas dari makanan sebagai kebutuhan sehari-hari. Kreativitas dalam dunia kuliner pun terus berjalan untuk menarik hati konsumen.

Meski begitu, bergelut di bisnis kuliner belum menarik perhatian Wahyu Winarso yang pengusaha kompor di Surabaya.

Namun, di awal 2021 setelah pandemi itu mereda, Wahyu dan isterinya, Liani di waktu luangnya iseng-iseng mencoba resep kuno dari orangtuanya. Dimodifikasi sedikit, dengan beberapa kali percobaan, lalu diujicoba pada keluarganya. Ternyata responnya bagus, banyak yang suka.

Menu yang membuat keluarganya kesengsem itu adalah Siomay dan Gohyong, yang masing-masing mempunyai varian ayam-udang serta babi udang.

Ketika Siomay dan Gohyong itu dibawa oleh Wahyu saat bertemu teman-temannya dalam acara reuni, mereka menikmatinya dan mengatakan enak. Bahkan mengajukan pesanan untuk dibuatkan.

"Akhirnya ya buka PO karena banyaknya pesanan, baik dari keluarga maupun teman-teman, termasuk juga teman dari anak," ujar Wahyu yang bapak dari empat anak itu.

Maka dimulailah usaha rumahan itu dengan nama Siomaykongyu, singkatan dari Siomay yang dibuat oleh Engkong Wahyu.

Pemilihan siomay dan Gohyong merupakan langkah jitu. Karena memasak makanan yang biasa saja tak cukup karena sekarang semua orang bisa membuatnya. Butuh ide unik dan segar agar memiliki ciri khas, dan itu dimiliki oleh Siomaykongyu.

Menurut Wahyu yang lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, usaha perumahan memang mempunyai prospek bagus karena fleksibilitasnya dan potensi keuntungan yang lumayan besar.

Terlebih lagi, beberapa jenis usaha rumahan memiliki daya tahan tinggi terhadap perubahan zaman dan kebutuhan pasar, sehingga sering disebut sebagai usaha rumahan yang tidak ada matinya.

"Bisnis kuliner harus konsisten dalam pemilihan bahan baku, bumbu-bumbu yang dipakai serta cara masak yang benar dan ketepatan jadwal pengiriman,"  

"Kualitas bahan baku sangat mempengaruhi cita rasa dan kualitas produk akhir. Selain penting memilih penyuplai bahan baku yang handal, pastikan mempertahankan standar kualitas. Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membangun reputasi positif untuk bisnis kita."

Pemasaran siomaykongyu lewat media sosial (Foto : Instagram)
Pemasaran siomaykongyu lewat media sosial (Foto : Instagram)

"Selain itu, tidak boleh tutup telinga jika ada saran atau kritikan dari pelanggan. Ingat, pelanggan adalah raja, dan patut direnungkan masukan yang ada, karena itu bermuara pada kelangsungan bisnis kita sendiri."

Hal lain yang tak boleh dilupakan adalah melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Jangan karena merasa laris, banyak pesanan, lalu merasa besar kepala atau order itu dianggap sebagai hal menyebalkan.

Kita perlu memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan. Selain dengan mendengarkan saran atau kritikan, perlu juga mencermati kekurangan yang ada dalam melayani konsumen. Lebih baik memperbaiki terlebih dahulu sebelum mendapatkan kritikan.

Meskipun bukan hal yang dirasa signifikan, hal tersebut bisa membuat konsumen menilai bahwa bisnis kuliner kita cukup memerhatikan kebiasaan konsumen, dan kemungkinan dapat menyentuh hati para pelanggan tetap.

Selain itu, mengetahui adanya personalisasi dari layanan yang ditawarkan, bisa saja pelanggan setia bisnis kuliner Anda mendatangkan konsumen potensial lainnya, yang akan membantu mengembangkan bisnis kuliner  menjadi lebih kuat.

Terjun ke bisnis makanan, tambahnya, harus banyak belajar bersabar dan jangan memandang pelanggan dengan sebelah mata.


Tentang kiat bagaimana dengan pemasaran bagi industri rumahan, Wahyu melihat hal itu sebagai tantangan yang perlu dijawab dengan kejelian memanfaatkan era digital saat ini. Pemanfaatan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan visibilitas bisnis.

Selain aktif di media sosial, perlu juga dipertimbangkan untuk mengimplementasikan sistem pemesanan online atau aplikasi seluler untuk memudahkan pelanggan.

Siomaykongyu sendiri dalam proses produksinya sangat ketat dalam pemilihan bahan dan pengolahannya. Semuanya ditangani sendiri, belum bisa digantikan oleh orang lain, mulai dari belanja bahan, bumbu-bumbu serta memasak dan  menggunakan proses manual. Hal ini untuk menjaga konsistensi mutu produk.


Bagian Tersulit

Perkara konsistensi ini, menurut Wahyu yang asal Jombang, Jawa Timur, sangatlah penting.

Gohyong dengan varian ayam-udang dan babi-udang (Foto : dok. Wahyu)
Gohyong dengan varian ayam-udang dan babi-udang (Foto : dok. Wahyu)

Bahkan bisa dikatakan itu merupakan bagian tersulit yang dilakukan para pebisnis kuliner. Seringkali ditemukan kalau banyak pebisnis yang berhenti di tengah jalan karena tak bisa konsisten soal rasa serta penampilan. Penting bagi pengusaha pemula untuk bisa terus konsisten terhadap produk yang dibuat.

"Saat baru mulai masih dalam skala kecil rasanya enak, tapi pas banyak pesanan jadi nggak konsisten padahal resepnya sama," tambahnya

Memang dengan tenaga yang ada produksi masih terbatas, namun hal ini tidak menjadi masalah karena pesanan yang ada berasal pelanggan lama yang sudah merasa cocok dengan produk Siomaykongyu. Dari mereka juga bertambah pelanggan baru dengan adanya promosi dari mulut ke mulut.

Tentang peralatan produksi, tak beda dengan dapur umumnya. Menggunakan cooper untuk menghaluskan daging, adanya panci kukus dan kompor merek CRN, produk PT. Solihin Jaya ( Butterfly).

Tentang menu favorit pelanggan, Wahyu menyebut Siomay bak yang bahan bakunya merupakan kombinasi daging segar, udang segar, tepung dan bumbu.

"Taste-nya lebih nendang, gurihnya mantap," ujarnya menirukan para pelanggan yang tak hanya di kota Surabaya tapi juga Malang, Jakarta, Bali dan Bandung.

Pengiriman di dalam kota Surabaya menggunakan kurir, sedangkan di luar kota memakai Paxel.

 
Kesuksesan bisnis kuliner pada akhirnya bukan hanya tentang menyajikan hidangan lezat, tetapi juga tentang manajemen yang cerdas dan kreativitas dalam membangun hubungan dengan pelanggan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun