Namun perburuan terhadap gajah tetap terjadi. Masih ditemukan jejak bekas pembunuhan gajah untuk diambil gadingnya, yang di pasar perdagangan gelap internasional dihargai sangat mahal.
Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) mencatat, seperti dikutip dari kompas.id, pada tahun 2020 terjadi 19 kematian gajah liar di lokasi Jambi, Aceh, dan Riau. Jumlah ini meningkat dari 9 kasus kematian pada tahun 2019.
Terhitung dalam sepuluh tahun terahir (2011--2020) kasus kematian gajah mencapai 189 ekor, mayoritas mati karena jerat listrik, perburuan, racun, dan sling baja, hanya tiga yang mati alami.
Dahsyat
Dalam kacamata Narliswandi Piliang, blogger ternama, apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan menghibahkan 20.000 hektar lahan milik pribadinya di Aceh adalah langkah yang dahsyat.
"Sebuah laku dahsyat, Presiden @prabowo menghibahkan lahan miliknya 20 ribu hektar bagi konservasi Gajah," ujar Iwan, panggilan akrabnya dalam akun Tiktok-nya @iwanpiliangofficial
Mantan wartawan itu mengatakan, bagi korporasi Sawit, misalnya mereka bahkan menanam di lahan bukan HGU-nya kini terbukti lebih 3 juta hektar, mereka terindikasi pelaku tambun penggelap pajak pola Transfer Pricing, Â
"Presiden Prabowo justeru mehibahkan lahan bagi konservasi Gajah. Bagi saya ini terobosan dahsyat memuliakan manusia, alam dan seisinya."
 "Gajah-gajah berterima kasih kepada Prabowo Subianto karena 20.000 hektar lahannya diserahkan untuk konservasi gajah."
 Lahan seluas 20.000 hektar itu, tambah Iwan Piliang, jika dikonversi pendapatan minimum dari penjualan sawit saja setahun akan menghasilkan Rp 2 triliun. Belum lagi dari CPO dan lainnya.