Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Edukasi Prof Zudan, TikTok Bisa Bantu Tugas Negara

3 Oktober 2024   06:16 Diperbarui: 3 Oktober 2024   06:22 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terkait dengan aplikasi Tiktok ini ya, saya dulu sebetulnya tidak terlalu suka dengan Tiktok. Saya melihat Tiktok itu isinya seperti lucu-lucuan. Nyanyi-nyanyi, joget-joget. Pokoknya platform yang tidak terlalu serius. Dulu ketika saya belum melihat secara keseluruhan. Jadi, seingat saya pada waktu itu Tiktok itu untuk anak muda Muda-muda banget," ujarnya dalam program Sosok di detik.com.

Namun, pada 12 Februari 2021, usai pulang dari kantor, Prof Zudan yang saat itu Dirjen Dukcail itu disodori sebuah video di TikTok oleh anaknya. Di situ sekelompok remaja merekam aksi temannya dari Meulaboh, Aceh Barat, yang mencungkil chip kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).

Video yang diunggah oleh akun TikTok milik @cutmuliaqey tersebut sudah ditonton lebih dari 10,5 juta kali dan disukai oleh 265 ribu orang. 

Zudan kemudian diberi masukan oleh anaknya agar juga membuat video klarifikasi lewat akun TikTok. Video yang direkam melalui handphone anaknya akhirnya dibuat, berisi penjelasan dan himbauan dari Prof Zudan yang saat itu masih mengenakan pakaian dinas.

Di situ Prof Zudan menegaskan bahwa chip di KTP-el bukan untuk menyadap atau melacak pemiliknya. Fungsi chip itu untuk menyimpan data, termasuk foto dan sidik jari.

Penjelasan dalam video dengan durasi 49 detik oleh lelaki kelahiran Sleman, 24 Agustus 1969 itu jadi viral. Sejak video diunggah pada 12 Februari 2021, video tersebut ditonton lebih dari 2 juta kali dan disukai sekitar 143 ribu orang.

Meski semula hanya ingin membuat penjelasan saja, tapi melihat sambutan positif yang ada, Prof Zudan yang memegang sabuk hitam karate itu lalu memutuskan membuat lagi konten-konten sebagai edukasi bagi masyarakat tentang administrasi kependukan (adminduk) di TikTok.


Menangkap Makna

"Saya menangkap makna, berarti ini ada masyarakat belum paham, karena penasaran chipnya ada di mana. Nah, ini media yang tepat untuk kita membangun edukasi secara masif, juga murah. Toh, enggak perlu pakai lighting, enggak perlu pakai make up, that's very simple. Hanya saya ngomong apa dan direkam anak saya," ujar Zudan seperti dimuat kompas.id.

Prof Zudan menjelaskan tentang salah nama di akte kelahiran (Foto : secreenshot akun Zudan Arif)
Prof Zudan menjelaskan tentang salah nama di akte kelahiran (Foto : secreenshot akun Zudan Arif)

Prof Zudan yang menjabat sebagai Dirjen Dukcapil selama 7 tahun 9 bulan itu lalu sering membuat konten edukasi seputar adminduk. Penjelasannya mudah dimengerti oleh generasi muda. Ia pun sering menjawab pertanyaan tentang berbagai hal di kolom komentar akun TikTok-nya @zudanariffakrulloh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun