"Selain perbaikan kualitas semua lapangan sepak bola milik Pemda, perlu diberikan porsi pemakaian 60-70% SSB Usia Dini, dan sekolah dari level SD hingga SMA/SMK," ujarnya.
Hal lain yang diusulkannya adalah adanya jadwal khusus Sabtu dan Minggu penuh untuk festival-festival Usia Dini setiap 3 Bulan sekali.
Selain, yang tak kalah pentingnya adalah adanya penjadwalan satu hari khusus, misalnya Sabtu selama 4-6 jam untuk latihan tim U11-12, U13-14, U15-16 yang berisikan para pemain pilihan di daerahnya.
Tim pilihan itu dilatih oleh pelatih berkualitas, berpengalaman dan pernah bermain di Liga1 atau Timnas Senior.
Kemudian, lanjutnya, dibuatkan event bagi tim-tim tersebut dalam skala provinsi (antar kabupaten/kota di provinsi tersebut). Nantinya, setiap tahun diadakan event nasional Piala Mendagri yang diikuti oleh 38 provinsi.
PSSI bisa memantau pemain-pemain usia muda berbakat di event tersebut.
Sebagai Pembina SSB, Chairul juga menyampaikan hal urgen yang harus menjadi perhatian yakni sinkronisasi jadwal sekolah dengan waktu anak-anak usia dini berlatih.
"Mereka rata-rata baru pulang jam 14-15.00 setiap hari. Terlalu lelah untuk melanjutkan latihan sepak bola. Kalau Mendiknas bisa efisienkan waktu belajar hanya sampai jam 12 atau paling lama jam 13.00 siang."
"Pasti anak2 usia sekolah dan usia dini akan lebih gairah lagi dengan latihan sepak bolanya. Saat ini, itu hambatan utama yg perlu dicarikan solusi oleh Federasi dan Mendiknas."
"Sayang banyak anak-anak berbakat yang akhirnya berhenti atau malas latihan karena terlalu sibuk dan lelah dengan tumpukan tugas sekolah," tegas Chairul.