Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mendekati Jurang Degradasi, Sandyakalaning PSS Sleman di Liga 1?

16 Maret 2024   17:14 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:29 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo pada Oktober 2021 atas jebloknya PSS Sleman, sesuatu yang tidak terjadi saat ini (Foto : dokpri)

Usai dipermalukan oleh tamunya, Borneo FC dengan skor 0-1 di Stadion Manahan, Solo, Kamis, 14 Maret 2024, PSS Sleman jadi bulan-bulanan suporternya sendiri.

Saat anthem klub "Sampai Kau Bisa" yang biasa dilantunkan usai pertandingan, seisi stadion pun diam sebagai respons atas performa buruk timnya beberapa pekan terakhir.

Usai anthem selesai diperdengarkan, para suporter meneriakkan kata "booo" kepada pemain PSS Sleman.

Kekalahan itu langsung menempatkan klub kesayangan warga Sleman itu di posisi yang rawan, jatuh ke zona merah Liga 1 2023.

Saat ini PSS Sleman yang dilatih oleh Risto Vidakovic, mantan Borneo FC pada 2021, menempati posisi ke-15 dengan dengan raihan 31 poin dari 28 laga.

Posisi PSS Sleman hanya berjarak tiga angka saja dari Persita Tangerang yang berada di peringkat ke-16 Liga 1 2023.

Para suporter Super Elang Jawa (Super Elja) yang dikenal fanatik dan tak henti memberikan dukungan menyoroti performa kiper asal Philipina, Anthony Pinthus yang kerap melakukan blunder. Suporter mempertanyakan kenapa Pinthus tetap diturunkan oleh Risto, meski sering melakukan kesalahan mengantisipasi bola-bola silang.

Tak cuma suporter, pemain pun juga mempertanyakan kenapa Risto hanya melakukan pergantian tiga pemain. Sedangkan Borneo menggunakan seluruh kuota pergantian, yakni lima pemain.

Risto melakukan pergantian pada Irkham Mila yang digantikan oleh Ricky Cawor, Saddam Gaffar digantikan Ezteban Vizcarra dan Hokky Caraka digantikan oleh Ajak Riak.

Pemain tengah PSS Sleman, Todd Ferre menyindir Risto Vidakovic melalui akun Instagram pribadinya, @rivaldoferre46_, seperti dikutip pada Jumat, 15 Maret 2024.

"Dalam 1 tim cuma ada 14 pemain saja, jadi nanti besok main lagi bawa 14 pemain saja," tulis Todd Ferre.

"Biar 11 main dan 3 cadangan."

"Pelatih Eropa tapi penakut rotasi pemain," tutupnya.

Belum ada tanggapan dari manajemen atau pelatih PSS terhadap sindiran Todd Ferre tersebut. Sikap diam PSS Sleman itu menunjukkan mereka pun jengah atas performa tim-nya sendiri, sekaligus menyiratkan ketidakpuasan keputusan Risto yang tetap memainkan pemain itu-itu saja.

Suporter PSS yang tak henti memberikan dukungan bagi timnya (Foto : sosmed BCS)
Suporter PSS yang tak henti memberikan dukungan bagi timnya (Foto : sosmed BCS)

Mengulangi

Bukan sekali ini saja PSS Sleman, yang promosi ke Liga 1 pada musim 2019 terancam degradasi.

Pada musim lalu, Super Elja menempati posisi ke-17 dengan 31 poin dari 32 pertandingan. Hal itu setelah PSS Sleman menelan kekalahan pahit 2-5 dari PSIS Semarang pada 2 April 2023.

Demo pada Oktober 2021 atas jebloknya PSS Sleman, sesuatu yang tidak terjadi saat ini (Foto : dokpri)
Demo pada Oktober 2021 atas jebloknya PSS Sleman, sesuatu yang tidak terjadi saat ini (Foto : dokpri)

Pada sisi lain, kekalahan dari Borneo FC di Stadion Manahan yang jadi kadang sementara PSS Sleman, membuat pesaing mereka yakni Arema FC dan Persita Tangerang tersenyum. Ketiga tim ini sama-sama mengoleksi poin yang sama yakni 31 poin dari 29 pertandingan.

Maka, laga pekan ke-30 mendatang sangat penting bagi ketiga tim. Mereka akan berlomba-lomba meraih poin penuh untuk lolos dari jeratan degradasi musim ini.

Namun, melihat bakal lawan-lawannya, itu bukan perkara mudah bagi Super Elja. Selain berusaha menyapu bersih sisa laga, PSS Sleman juga berharap Persita dan Arema FC tergelincir.

Lawan berikutnya yang terdekat adalah Madura United yang bertindak sebagai tuan rumah pada 29 Maret 2024. Madura United saat ini menduduki posisi ke-4, dan berusaha untuk bisa masuk empat besar (Champion Series).

Madura United tentu tak mau kehilangan poin menghadapi PSS Sleman. Apalagi mereka dipepet oleh PSIS Semarang, yang duduk di posisi ke-5 dengan poin sama yakni 46 poin.

Laga berikutnya adalah saingan berat untuk lolos dari degradasi yakni Arema FC yang saat ini berada di posisi 16. PSS Sleman berada di atas Arema FC usai unggul selisih gol di papan klasemen. Laga ini akan berlangsung pada 2 April 2024.

PSS Sleman berpotensi bakal kalah head to head jika kembali keok dari Arema FC dalam penentuan klasemen akhir pada pertemuan kedua musim ini. Pada pertemuan pertama musim ini, PSS Sleman kalah 1-2 dari Singo Edan, julukan Arema FC.

Super Elja kemudian menjadi tuan rumah, menjamu Dewa United pada 15 April 2024. Saat ini Dewa United berada di posisi 8, meraih 38 poin dari 28 laga.

Berikutnya lawan berat menanti yakni Persik Kediri yang jadi tuan rumah pada 20 April 2024. Jelas Persik yang saat ini di posisi 6 tak akan mengalah atau bermain setengah hati.

Ada "history" tersendiri antara Persik Kediri dengan PSS Sleman, yang akan membuat laga kedua tim berlangsung seru. Apalagi PSS Sleman sangat membutuhkan tambahan poin, sedangkan Persik mengintip peluang untuk bisa naik posisi.

Hadangan terakhir PSS Sleman adalah Persib Bandung pada 28 April 2024. Meski menjadi tuan rumah, tidak mudah bagi Super Elja menundukkan Maung Bandung. Tim tamu yang saat ini di posisi 2 klasemen sedang bersaing ketat dengan Bali United, Madura United dan PSIS Semarang mendampingi Borneo FC di 4 besar.

Jika PSS Sleman kalah bersaing dengan Persita Tangerang dan Arema FC, terdegradasi ke Liga 2, jelas akan menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Sleman. Tak ada lagi tim dari DI Yogyakarta di Liga 1. DIY akan memiliki dua tim Liga 2 nantinya, yakni PSS Sleman yang turun kasta dan PSIM Yogyakarta yang gagal naik kasta.


Sandyakalaning

Semestinya PSS Sleman yang dimiliki oleh taipan Agus Projosasmito bisa belajar dari berbagai badai yang pernah menerpanya. Terutama di era kepemimpinan Marco Gracia Paulo, yang harus menerima gelombang demo hingga akhirnya lengser.

Dewan Penasihat PSS Sleman yang tidak kedengaran suaranya saat tim terancam degradasi (Foto : Dok.PSS)
Dewan Penasihat PSS Sleman yang tidak kedengaran suaranya saat tim terancam degradasi (Foto : Dok.PSS)

Setelah Marco yang mantan CEO Badak Lampung mundur ia digantikan Andy Wardhana, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Putra Sleman Sembada. Di era Andy tak pernah ada demo dari suporter. Adem ayem, di tengah degup jantung atas performa tim yang tak kunjung membaik.

Di era Andy juga dibentuk Dewan Penasihat yang berisi sosok-sosok yang dianggap berpengelaman dan memiliki andil atas promosi PSS ke Liga 1. 

Setelah Andy lengser, terjadi kevakuman kepemimpinan hampir setahun. Saat itu Direktur Operasional PT PSS, Antonius Rumadi menjadi pejabat CEO sebelum Gusti Randa yang dikenal sebagai pengacara dan aktor ditunjuk sebagai CEO  yang baru. Selain itu juga ditunjuk Reva Dedy Utama, S.H. yang wartawan senior sebagai sebagai Komisaris PT PSS.

Rumadi kemudian ditangkap dengan tuduhan terlibat dalam pengaturan skor pada saat PSS berlaga di Liga 2 2018.  Rumadi menjadi mantan petinggi PSS kedua setelah ditangkapnya Dewanto yang mantan manajer tim, dengan tuduhan yang sama.

Melihat terus melempemnya PSS Sleman tak mengherankan jika makin keras gaung untuk bersiap kembali ke Liga 2 pada musim depan. Suporter pun lebih rela timnya kembali memulai perjuangan dari kasta kedua itu daripada melihatnya di Liga 1 tapi babak belur.

Pertanyaannya, akankah Agus Projosasmito membiarkan Super Elja turun kasta, dan tidak memperjuangkannya di sisa lima laga yang ada?.

Jika memang dibiarkan, pertanyaan selanjutnya apakah Agus akan tetap mendanai PSS Sleman di Liga 2?. Meski didukung dengan suporter fanatik, yang merupakan salah satu nilai jual, beda kasta bukan perkara sepele untuk menarik dukungan sponsor.

Akankah PSS Sleman mendatang akan memasuki era baru jika Agus Projosasmito sudah enggan dan menjual sahamnya ke investor yang gila bola, dan melihat potensialnya PSS Sleman?.

Degradasi ini menjadi penegas sudah saatnya tiba sandyakalaning PSS Sleman di Liga 1. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun