Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengubah Ketidakmungkinan Menjadi Mungkin dalam Sepak Bola

9 Maret 2024   12:39 Diperbarui: 9 Maret 2024   18:09 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Liga 1 siap dibawa ke lapangan (Foto : LIB)

Bagaimana dengan tim-tim yang saat ini berada di papan tengah? Mereka juga was-was, karena perolehan poin belum membuat aman. Sedikit kesalahan akan membuat posisi mereka melorot, siap digantikan oleh tim yang berada di peringkat bawah.

PSS Sleman misalnya, yang baru dipermalukan oleh PSM Makassar dengan skor 1-2, saat ini berada di posisi 15 dengan 31 poin dari 28 pertandingan. Hanya terpaut 3 poin dari Persita Tangerang yang berada tepat di bawahnya.

Di sisa pertandingannya PSS Sleman terbilang memiliki lawan-lawan yang cukup berat. Terdekat, PSS Sleman bakal menjamu Borneo FC yang sudah memastikan diri lolos ke Championship Series Liga 1 2023 pada pekan ke-29.

Setelah itu, PSS Sleman masih harus bertemu Madura United, Persik Kediri, hingga terakhir Persib Bandung.

Maka, bermain dengan sepenuh hati, menjadikan setiap sisa laga sebagai partai final, adalah jalan terbaik untuk bertahan dan tidak tergusur ke Liga 2 karena degradasi.

Tentunya juga dengan mempertahankan kebugaran fisik, dengan jadwal yang mepet. Selain itu, meningkatkan kerjasama tim.

Seperti pernah dikatakan oleh petinju kelas berat yang legendaris, Muhammad Ali: "Ketidakmungkinan hanyalah sebuah kata besar yang dilontarkan oleh orang-orang kecil , yang menganggap bahwa lebih mudah hidup di dunia ini daripada menggali kekuatan yang mereka punya untuk mengubah dunia."

Ketidakmungkinan akan bisa diubah menjadi mungkin dengan itu semua. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun