Bhayangkara FC mungkin lupa bagaimana Gomez dipecat oleh Persib Bandung, setahun sebelum kontraknya habis.
Di Maung Bandung, dari 35 laga, ia mencatatkan 15 kemenangan, 10 kali imbang dan 10 kali kalah.
"Sudah ada evaluasi dengan sikap dia yang semua kalian tahu seperti itu. Mau gimana lagi, jadi tidak nyaman bagi pemain, tim seperti itu 'kan di akhir-akhir ini, hubungan dia dengan pemain, dia dengan ofisial yang lain (kurang harmonis)," kata Direktur Keuangan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Teddy Tjahjono pada 12 Desember 2018.
Beberapa hal disampaikan terkait sikap atau attitude Gomez selama menangani Persib Bandung. Salah satunya, tidak harmonisnya hubungan dengan pemain dan ofisial. Hal ini mengganggu kondusivitas tim.
Sedangkan di Borneo FC, sikapnya membuat berang para petinggi klub. Bersama pelatih fisik Marcos Gonzales dan pelatih kiper Jorge Rodrigues, Gomez mengumumkan pengunduran dirinya di depan para pemain dari Borneo FC.
Dalam pengumuman resmi Borneo FC melalui laman resminya, 16 September 2021, disebutkan  ketiganya mengundurkan diri secara sepihak tanpa alasan yang jelas.
Padahal kompetisi Liga 1 2021-2022 baru berjalan selama dua pekan. Sedangkan kontrak Mario Gomez dan Marcos Gonzales baru akan berakhir pada Desember tahun ini, sedangkan kerja sama Jorge Rodrigues dan Borneo bakal selesai April 2022.
"Selain dampak pada aspek sepak bola, di mana kompetisi baru berjalan dua pekan, mereka juga masih memiliki kontrak yang harusnya dihormati," tulis pernyataan resmi klub.
Pemecatan Gomez oleh Bhayangkara FC memberikan pelajaran berharga bagi klub-klub lain, yang akan mengganti pelatihnya. Nama besar tidak menjamin seorang pelatih sukses di klub baru.
Tak hanya dibutuhkan kelihaian membuat strategi, tapi lebih dari itu bagaimana ia memberikan motivasi bagi pemain untuk memberikan yang terbaik di lapangan.
Para pemain yang dimanusiakan, diajak berbicara dari hati ke hati dan diperlakukan sebagai teman atau adik pasti akan bertarung habis-habisan bagi klub, tim dan rekan-rekannya.