Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

TPS Khusus, Bikin Mahasiswa Tak Perlu Pulang Kampung untuk Mencoblos!

25 Januari 2024   01:21 Diperbarui: 26 Januari 2024   11:45 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tempat Pemungutan Suara (TPS). (Foto: KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA)

Mahasiswi itu sumringah karena tidak perlu pulang ke rumahnya di Pekanbaru untuk bisa menikmati rasanya ikut Pemilu pertama kalinya. Ia bisa mencoblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara) di kampusnya, Universitas Gajah Mada (UGM) pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Iya, ini pertama kalinya ikut Pemilu jadi antusias juga. Cukup terbantu ya dengan adanya posko KPU Sleman ini. Kemarin-kemarin belum sempat mengurus, karena kebetulan saya kan jauh di Pekanbaru. Akhirnya kesampaian juga buat ngurus Pindah Memilih walaupun agak antri," ujar Endita, mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi UGM seperti dikutip dari laman UGM.

Pemilih pemula adalah mereka yang belum bisa menyalurkan hak suara di Pemilu lima tahun sebelumnya (2019). Mereka berusia belasan hingga 20-an tahun,

Syarat bagi orang yang untuk menjadi pemilih dalam pemilu adalah berusia 17 tahun atau sudah menikah. Apabila saat pemilu dilaksanakan masih berusia 16 tahun, maka harus menunggu lima tahun lagi hingga bisa menggunakan hak suaranya.

Pemilih lainnya adalah pensiunan atau purnawirawan anggota TNI dan Polri. Selama mereka aktif maka tidak bisa menggunakan hak suaranya.

Inklusif

Grafis pemilih pada Pemilu 2024 (Foto : kompas.id)
Grafis pemilih pada Pemilu 2024 (Foto : kompas.id)

Di UGM disediakan 9 TPS, merupakan satu-satunya TPS Khusus yang inklusif di DI Yogyakarta. Universitas lain yang terlibat diantaranya UII hingga STPMD.

"Ada 9 TPS, jadi kita labelnya TPS khusus di UGM tapi kita inklusif, artinya ada mahasiswa dari 12 perguruan tinggi yang terlibat dalam TPS khusus UGM ini," kata Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Hempri Suyatna saat berbincang baru-baru ini.

"Selain itu, mungkin juga TPS khusus yang terbesar di DIY dengan 9 TPS. Ada 2.611 pemilih yang sudah terdaftar dan di-fix-kan, masuk dalam daftar pemilih tetap. Di bulan Juli 2023 sudah ditetapkan oleh KPU sehingga nanti kita siap untuk 14 Februari 2024."

"Sebulan sebelum itu kita akan bentuk KPPS dari mahasiswa itu, dipilih dari yang terdaftar di daftar pemilih, nanti akan kita siapkan itu," ujar Hempri yang mantan Direktur PT Putra Sleman Sembada.

Mengenai lokasi TPS-TPS itu, 5 diantaranya berada di asrama-asrama mahasiswa.

"Jadi tidak di dalam lingkungan tapi di sekitaran asrama UGM seperti di asrama Kinanti, Karanggayam dan lainnya," tambah Hempri.

UGM juga memfasilitasi daftar pemilih tambahan. Mereka yang belum masuk daftar TPS khusus dan minat untuk pindah pemilih karena mahasiswa baru, misalnya.

"Sampai kemarin ada 81 yang sudah kita fasilitasi untuk pindah pemilih. Tapi kalau yang pindah pemilih nanti TPS-nya tersebar ya, itu kewenangan dari KPU, bisa saja di TPS terdekat atau belum tentu di UGM tapi di TPS-TPS yang ada di Sleman khususnya," tambahnya.

Untuk Pemilu 2024 ini, KPU kembali menambahkan jumlah TPS di DIY Yogyakarta. Jika sebelumnya TPS yang tersedia berjumlah 1.373, KPU menambahkan kembali 13 TPS hingga menjadi 1.386.

Hal ini dilatarbelakangi oleh penambahan sebanyak 9.368 orang pemilih yang belum terdaftar. Mayoritas adalah masyarakat perantau yang mengurus Pindah Memilih dari daerah asal. Beberapa TPS sebelumnya pun telah melebihi kapasitas suara, yakni 300 suara sehingga perlu ada penambahan TPS baru.

Posko Pindah Memilih KPU Sleman memberikan kemudahan bagi pemilih dengan memilihkan TPS yang paling dekat dengan kos, tempat tinggal, atau domisili sementara pemilih.

Lokasi tersebut utamanya tersebar di beberapa titik, seperti Sinduharjo, Sariharjo, Minomartani, Wedomartani, Bimomartani, Sindumartani, dan lain-lain.

Signifikan

Jumlah pemilih milenia di DI Yogyakarta tidaklah kecil. Dari dari KPU DIY menyebutkan mencapai 2,8 juta orang, terdiri generasi Z 

Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Hempri Suyatna saat berbicara soal TPS Khusus di UGM (Foto : UGM)
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Hempri Suyatna saat berbicara soal TPS Khusus di UGM (Foto : UGM)
berjumlah 432 ribu, millenial 757 ribu. Jika diprosentasekan maka terdapat lebih dari 40 persen pemilih pemula.

Besarnya angka itu, menurut Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan pada Mei 2023 lalu, sangat signifikan pengaruhnya terhadap keterpilihan pejabat publik yang nanti dipilih dalam pemilu. Baik itu calon presiden dan wakil presiden, anggota dewan, baik DPR RI, DPD, maupun DPRD Provinsi dan kabupaten.

Sedangkan secara nasional, pemilih usia 17 hingga 30 tahun sebanyak 63.953.031 orang atau 31,23 persen. Sementara pemilih usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 42.398.719 orang atau 20,70 persen. Maka suara mereka sudah hampir 52 persen jika digabungkan.

Lalu pemilih berusia di bawah 17 tahun karena sudah menikah 0,003 persen atau 6.697 pemilih. Sementara pemilih dengan usia 40 tahun ke atas berjumlah 98.448.775 orang atau 48,07 persen.

Data tentang pemilih pemula dan milenia sudah tentu jadi perhitungan para tim sukses Capres dan Cawapres, juga Calong Legislatif (Caleg). Tinggal bagaimana mereka mampu menarik simpati, minat dan keinginan untuk mencoblos saat di kotak suara.

Apalagi, seperti survei pada Mei 2023 lalu, menunjukkan. Generasi Z (usia 8-23 tahun) dan generasi milenial (usia 24-39 tahun) masih jauh dari partai politik. Meski antusias mengikuti pemilu, mayoritas masih belum menentukan pilihannya.

Di sisa waktu yang tersisa jelang pemungutan suara 14 Februari 2024, parpol pun terus berupaya merayu generasi muda melalui berbagai platform di media sosial yang lekat dengan kehidupan mereka.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun