"Sebulan sebelum itu kita akan bentuk KPPS dari mahasiswa itu, dipilih dari yang terdaftar di daftar pemilih, nanti akan kita siapkan itu," ujar Hempri yang mantan Direktur PT Putra Sleman Sembada.
Mengenai lokasi TPS-TPS itu, 5 diantaranya berada di asrama-asrama mahasiswa.
"Jadi tidak di dalam lingkungan tapi di sekitaran asrama UGM seperti di asrama Kinanti, Karanggayam dan lainnya," tambah Hempri.
UGM juga memfasilitasi daftar pemilih tambahan. Mereka yang belum masuk daftar TPS khusus dan minat untuk pindah pemilih karena mahasiswa baru, misalnya.
"Sampai kemarin ada 81 yang sudah kita fasilitasi untuk pindah pemilih. Tapi kalau yang pindah pemilih nanti TPS-nya tersebar ya, itu kewenangan dari KPU, bisa saja di TPS terdekat atau belum tentu di UGM tapi di TPS-TPS yang ada di Sleman khususnya," tambahnya.
Untuk Pemilu 2024 ini, KPU kembali menambahkan jumlah TPS di DIY Yogyakarta. Jika sebelumnya TPS yang tersedia berjumlah 1.373, KPU menambahkan kembali 13 TPS hingga menjadi 1.386.
Hal ini dilatarbelakangi oleh penambahan sebanyak 9.368 orang pemilih yang belum terdaftar. Mayoritas adalah masyarakat perantau yang mengurus Pindah Memilih dari daerah asal. Beberapa TPS sebelumnya pun telah melebihi kapasitas suara, yakni 300 suara sehingga perlu ada penambahan TPS baru.
Posko Pindah Memilih KPU Sleman memberikan kemudahan bagi pemilih dengan memilihkan TPS yang paling dekat dengan kos, tempat tinggal, atau domisili sementara pemilih.
Lokasi tersebut utamanya tersebar di beberapa titik, seperti Sinduharjo, Sariharjo, Minomartani, Wedomartani, Bimomartani, Sindumartani, dan lain-lain.
Signifikan
Jumlah pemilih milenia di DI Yogyakarta tidaklah kecil. Dari dari KPU DIY menyebutkan mencapai 2,8 juta orang, terdiri generasi ZÂ
berjumlah 432 ribu, millenial 757 ribu. Jika diprosentasekan maka terdapat lebih dari 40 persen pemilih pemula.