Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadangan bagi PSIS Semarang, Suporter Dilarang Hadir hingga Akhir Kompetisi

10 Desember 2023   01:56 Diperbarui: 10 Desember 2023   01:56 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kericuhan antara suporter PSIS Semarang dan PSS Sleman (Foto : polsek_smgutara)

Sanksi yang diterima oleh PSIS Semarang, berupa larangan laga kandang tanpa kehadiran penonton, tak pelak membuat kening berkerut. Larangan itu tidak cuma berlaku untuk 1 atau 2 laga kandang, tapi hingga akhir kompetisi.

Padahal Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS Semarang, masih harus melakoni sebanyak 14 pertandingan lagi, dengan 6 diantaranya berlangsung di kandang.

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam keputusannya Rabu, 6 Desember 2023 menilai bahwa PSIS dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dengan pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan suporter PSIS Semarang dan suporter Klub Tamu.

"Merujuk kepada Pasal 70 Ayat 1, Ayat 4, dan Lampiran 1 Nomor 5 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023, PSIS Semarang dikenakan sanksi larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah," bunyi hukuman pada surat Komdis PSSI.

"Sanksi ini berlaku sejak keputusan ini diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat sampai dengan kompetisi BRI Liga 1 tahun 2023/2024 berakhir," lanjut Keputusan itu.

Panitia Pelaksana (Panpel) juga tak luput dari hukuman Komdis, mendapat sanksi denda Rp 25 juta.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi jelas meradang. Dilarang bermain di kandang sendiri tanpa penonton jelas merugikan dalam banyak hal bagi timnya.

Komplimen

Mengacu pada istilah "pengulangan kejadian yang sama" yakni keributan suporter PSIS dan suporter klub tamu, hal itu tampak menunjuk pada kejadian saat Laskar Mahesa Jenar menjamu Persib Bandung pada 20 Agustus 2023.

Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi PSIS, suporter Persib datang yang menyebabkan kericuhan. Akibatnya, PSIS dihukum menutup Sebagian tribun timur serta denda Rp 25 juta. Nilai yang sama dijatuhkan kepada Panpel PSIS.

Sedangkan Persib juga terkena denda Rp 35 juta karena pendukungnya kedapatan masuk ke stadion Jatidiri, Semarang.

Para suporter Persib datang dengan tiket yang dibeli dari calo, dan di situ terdapat cap "komplimen'.

Selama ini, tiket "komplimen" itu diberikan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), sebagai operator kompetisi, kepada para sponsor atau rekanan, serta ofisial tim tamu. Tiket tersebut dilarang diperjual-belikan.

Apakah jual beli tiket komplimen itu merupakan hal yang sudah biasa terjadi, sehingga terkesan PT LIB melakukan pembiaran. Tidak ada hukuman bagi pegawai LIB yang terlibat dalam penjualan tiket komplimen itu.

Padahal hal itu yang menyebabkan kericuhan, bahkan bisa menelan korban jiwa. Ada demand dan supply yang tak terhindarkan.

Dalam kasus kericuhan suporter PSS Sleman, belum diketahui dari mana mereka mendapatkan tiket. Apakah juga membeli dari komplimen. Panpel PSIS Semarang jelas tidak menyediakan kuota tiket untuk suporter tim tamu.

Hadangan

Yoyok Sukawi terluka dan mendapat delapan jahitan akibat kerusuhan suporter PSIS dan PSS (Instagram @viralkansajaco
Yoyok Sukawi terluka dan mendapat delapan jahitan akibat kerusuhan suporter PSIS dan PSS (Instagram @viralkansajaco
Ketidakadilan yang dirasakan oleh PSIS dengan hukuman pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim kompetisi tidak semata hilangnya pemasukan dari tiket. Hal itu sudah pasti, dengan 6 partai kandang yang memberikan pemasukan kas lebih dari Rp 2 miliar.

Saat ini PSIS Semarang menempati posisi 4 klasemen sementara. Kemenangan 1-0 atas PSS Sleman merupakan laga ke-20. Setelah kejadian itu, PSIS kalah  

Kini PSIS yang menang 1-0 atas tamunya, PSS Sleman harus menerima hukuman yang lebih berat, dan tidak adil yakni laga kandang tanpa penonton hingga berakhirnya kompetisi Liga 1 2023/2024.

Tercatat PSIS menyisakan 6 (enam) laga kandang yang jelas penting untuk mendulang poin di tengah ketatnya persaingan di posisi 5 besar klasemen Liga 1 2023/2024.

PSIS Semarang sendiri dikenal sebagai tim yang mumpuni saat bermain di kandangnya, dengan dukungan suporter yang fanatic dan memberi semangat tersendiri bagi para pemain.

Saat ini, dari hasil laga pekan ke-21, PSIS juga tetap bercokol di posisi ke-4 meski kalah dari Borneo FC dengan dua gol tanpa balas. Kemenangan ini makin memantapkan posisi Borneo FC di puncak klasemen.

Selain Borneo FC, di atas PSIS terdapat Bali United dan Persib Bandung. Persib sudah memainkan 21 laga dengan perolehan 39 poin, sedangkan Bali United meraih 40 poin dari 22 pertandingan.

Timbul pertanyaan, apakah hukuman bermain kandang tanpa penonton merupakan suatu skenario untuk menghadang langkah PSIS menuju 5 besar?. Tentu saja jawaban atas pertanyaan ini sulit didapatkan. Serta, tentunya sulit dibuktikan jika memang benar ada hal seperti itu.

Upaya banding PSIS Semarang jika berhasil tentu merupakan angin segar, penambah suntikan semangat untuk tetap menjaga posisi di lima besar.

Semoga pertanyaan itu tidaklah benar, karena hadangan dengan skenario seperti itu jelas tidak elok. Sama sekali tidak mencerminkan yang didengungkan terus, seperti tertulis di bendera yang dibawa oleh anak-anak saat memasuki lapangan menjelang kick off. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun