Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Skema Usaha Kuliner Tahun 2023, Pasar yang Makin Cepat Berubah

3 Februari 2023   04:29 Diperbarui: 3 Februari 2023   04:40 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mooncake (Foto : Worldbakers.com)

Konsisten Pada Nilai Unggul

Dalam menjalankan bisnis kuliner, tren jadi salah satu acuan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk terus membuka pandangan dan peluang terhadap kehadiran tren baru di dunia kuliner. Dengan kepiawaian dalam mengintip dan menangkap peluang tersebut, kita memerlukan strategi baru agar mampu bersaing di lanskap bisnis kuliner yang ada.

Strategi baru ini bisa dipersiapkan mulai dari cara pemasaran yang lebih relevan. Misalnya menggunakan media sosial dan influencer yang tepat agar mampu menjaring pelanggan lebih luas.

Kita juga bisa memperkenalkan menu baru atau menu tematis setiap bulannya, yang dihasilkan dari riset terhadap tren makanan atau minuman yang sedang berkembang. Langkah ini demi menarik minat pelanggan lebih besar.

Meskipun begitu, tetap hadirkan sentuhan identitas dari bisnis kuliner yang dijalankan saat ini, agar pelanggan setia mudah mengenali inovasi yang dilakukan, "Walau inovasi itu tetap mengedepankan nilai unggul yang memang dicari pelanggan," tegas Petrus

Serap Informasi

Darimana bisa terus menyerap informasi tren dan informasi kemajuan kuliner berbagai negara, agar tidak ketinggalan?

Sebenarnya hal ini bukan menjadi kendala, asalkan kita rajin berkomunikasi dengan pengusaha lain, menjelajahi internet, menengok berbagai channel sosmed yang ada.

Namun tentunya tidak semua informasi itu mampu memberikan kedalaman pengetahuan yang diperlukan para pelaku usaha dan profesional kuliner.

Salah satu negara yang diakui memiliki banyak inovasi, dan selama beberapa puluh tahun ini menjadi kiblat kuliner Asia, termasuk Indonesia, adalah negara Taiwan. Negara berpenduduk 25 juta orang itu, terbukti mampu bertahan dan cepat pulih dari pandemi Covid-19, bahkan selama 2 tahun ini penduduknya menikmati banyak bonus dari negara dan perusahaan tempat mereka bekerja, karena banyak perusahaan di sana memetik laba besar selama pandemi.

"Sudah lama Taiwan dikenal sebagai trendsetter (tolok ukur tren) bakery di banyak negara di Asia, katakan saja beberapa negara seperti Tiongkok, Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Hongkong. Mengapa hal ini bisa terjadi. Tak lepas karena kualitas Pendidikan dan sumber daya manusianya yang kreatif, terampil dan pekerja keras, khas negara yang miskin sumber daya alam?," ujar Petrus Gandamana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun