Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisa Menjadi Pintu UMKM Melalui Kerja Sama Bareca Media dan Asosiasi Bakery Taiwan

28 Desember 2022   18:26 Diperbarui: 28 Desember 2022   18:41 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hsieh Chieh-Lun dan Ning Liu saat tampil di Ngobrol Bareng Bareca yang dipandu Petrus Gandama (Foto: Youtube)

Taipei International Bakery Show (TIBS) 2023 yang merupakan pameran prestisius dan sangat dinantikan para pelaku usaha bakery segera hadir. TIBS ini akan berlangsung di Taipei Nangang Exhibition Center, Taiwan pada 16-19 Februari 2023.

Even internasional ini selalu mendapat perhatian besar tak hanya di Asia tapi juga negara Eropa.

Hal itu bisa dilihat pada TIBS 2022 pada 17-20 Maret 2022 yang diikuti 361 peserta pameran dan menampilkan 1.342 booths.

Peserta pameran bahan kue, peralatan kue & bahan pembantu mendominasi even tersebut, mencapai 90%. Peserta dari luar Taiwan antara lain Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Korea, Honduras, Guatemala, Hong Kong, dan Singapura.

Sebanyak 151.148 pengunjung memadati TIBS 2022, yang hampir 70% tertarik pada pameran bahan kue, peralatan kue, dan bakery.

Wakil Presiden Asosiasi Bakery Taiwan, Hsieh Chieh-Lun dalam program "Ngobrol Bareng Bareca" di Youtube, 20 Desember 2022 mengatakan, TIBS 2023 akan menggunakan dua lantai di Taipei Nangang Exhibition.

Lantai 1 untuk peralatan dan mesin, sedangkan lantai 4 khusus makanan yang dipanggang, bahan-bahan dan berbagai merek roti.

"Ada tiga kompetisi menarik dalam TIBS 2023 yakni 2023 UIBC Junior World : Champhionship of Confectioners yang diikuti 18 negara, 2023 UIBC International : Competition for Young Bakers dan Taiwan Gateaux Cake Contest," ujar Hsieh Chie-Lun yang berbicara bersama Ning Liu, IMC Dept Team Leader Chancao International Co.Ltd.

Selain itu juga akan diberikan Taiwan Bakery Award berdasarkan hasil survey online terhadap 200 bakery yang ada di Taiwan. Nantinya akan dipilih bakery top 30 sesuai hasil pilihan responden online terhadap produk-produk mana yang menarik perhatian mereka.

Ada juga Potential Star yakni Top 1 Bakery Category yang merupakan kompetisi berdasar produk Cream Puff yang akan dipromosikan pada tahun 2023

Satu lagi demo yang menampilkan Chef Lee Kuo-Yi dalam acara TIBS Champion Coach Special Cream Puff Recife. Head Coach Asian World Pastry Cup-Taiwan itu akan menjelaskan membuat resep spesial Cream Puff untuk mempromosikan usaha rumahan.

Hal lain terkait pengunjung, pada TIBS 2023 anak-anak tidak bisa diajak berkunjung, karena even menyasar profesional yang akan menjalankan bisnis bakery. Termasuk juga mahasiswa yang belajar bidang bakery di sekolah baker yang sudah ada di Taiwan.

Kiblat

Suasana TIBS 2022 (Foto: TIBS)
Suasana TIBS 2022 (Foto: TIBS)
Taiwan memang menjadi salah satu kiblat bakery banyak negara, termasuk Indonesia. Di berbagai kota banyak bisnis bakery mencantumkan istilah "Taiwan Bakery", tak hanya untuk menarik perhatian konsumen tapi memang nama Taiwan punya daya pikat tersendiri.

Negara kepulauan ini memiliki tradisi kuliner peninggalan Jepang selama lebih dari 100 tahun. Jepang sendiri dikenal dengan kualitas kulinernya yang unggul selama ratusan tahun : fermentasi, teh, kue-kue dari beras dan ketan.

Para pelaku usaha dan chef-chef Taiwan mampu beradaptasi dengan kondisi iklim dan keterbatasan bahan baku di berbagai negara lain di Asia, termasuk Indonesia.

Prestasi yang ditorehkan Taiwan di tingkat internasional juga menjadi bukti bagaimana dunia mengakui kemampuan para chef-nya.

Seperti raihan prestasi tim bakery (pembuat roti) Taiwan yang berhasil memenangkan kompetisi bakery internasional (Coupe du Monde de la Boulangerie) di Paris Expo Porte de Versailles, Paris, 26-28 Maret 2022.

Tim dari Belanda menempati posisi kedua, sedangkan tim Norwegia menempati posisi ketiga. Tim unggulan lainnya berasal dari Kosta Rika, Pantai Gading, Denmark, Mesir, Perancis, Maroko, Senegal, dan Korea Selatan.

Tak heran sejak lama Indonesia sudah merujuk Taiwan sebagai negara yang kuliner dan profesionalnya dibutuhkan dalam memberikan ide inovasi produk dan produksi, serta cara pemasaran kuliner. Misalnya roti-roti moderen ala Taiwan, Bubble Tea, Street Food, dll.

Pameran yang sudah diadakan sejak tahun 1999 makin memperkokoh eksisten Taiwan sebagai negara yang tak henti membuat inovasi bakery.

"TIBS 2023 merupakan even bergengsi dan akan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan bakery di Asia, terutama Indonesia. Bareca Media akan melakukan liputan komprehensif atas pameran yang ikonik itu," ujar Direktur Bareca Media, Ir.Petrus Gandamana, MM.

Bareca yang bekerja sama dengan Asosiasi Bakery Taiwan mendapat undangan untuk hadir di TIBS 2023 melihat tren pasar bakery, perkembangan produk dan peralatan bakery terkini.

Asosiasi Bakery Taipei sudah berdiri pada 1946 di era pendudukan Jepang. Organisasi ini awalnya merupakan asosiasi hidangan penutup (dessert).

Asosiasi ini aktif memperkenalkan industri bakery Taiwan ke seluruh dunia, mengembangkan teknologi bakery dan memberikan pelatihan untuk bertanding ke luar negeri bagi baker dan chef.

"Tentu saja melihat langsung inovasi bakery di Taiwan dan bertemu para ahli bakery Taiwan," kata Petrus yang menilai kerjasama itu bisa menjadi persiapan untuk terciptanya hubungan dagang terkait usaha bakery dari kedua negara.

"Bagi UMKM Indonesia keuntungan kerjasama ini jelas ada. Update informasi perkembangan tren bakery sangat dibutuhkan, karena sudah berpuluh tahun Taiwan jadi kiblat dari berbagai negara Asia, termasuk Indonesia."

"Hal lain adalah potensi ekspor produk UMKM ke pasar Taiwan. Di sana ada market besar dengan adanya 300 ribu diaspora Indonesia yang bekerja dan sekolah di Taiwan,"tambah Petrus yang sudah beberapa kali mengunjugi TIBS.


Pintu

Berbagai hal penting terkait inovasi dan efisiensi usaha kuliner akan disiarkan Bareca selama pameran 16-19 Feb 2023 melalui IG live atau youtube live.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari Taiwan sebagai referensi kuliner, seperti kemampuan menciptakan inovasi produk dan layanan, memasarkan ide dan inovasi produk dan layanan seluruh dunia.

"Selain itu penting untuk mempelajari kemampuan memproduksi produk kuliner secara terstandarisasi dan efisien, di tengah sulitnya bahan baku dan mahalnya tenaga kerja saat pandemi," jelas Petrus.

Tentang bagaimana Taiwan melewati krisis selama pandemi Covid-19, Wakil Presiden Asosiasi Bakery Taiwan, Hsieh Chieh-Lun bertutur bahwa Taiwan juga menderita, terutama di awal berjangkitnya penyakit itu.

Ada dua jenis usaha yang mengalami kondisi berat, pertama bakery yang tergantung pada kunjungan konsumen. Saat pandemi karyawan sulit ke toko dan pengunjung yang datang turun drastis.

Sedangkan untuk bakery yang memproduksi massal, yang biasanya disuplai ke restoran-restoran.

"Pendapatan industri bakery sampai turun 50%," tambahnya.

Kedua, yang memproduksi berbagai paket-paket hantaran atau hadiah, yang tergantung pada perayaan, di Taiwan ada beberapa perayaan dan terbesar disebut Moon Cake (perayaan terang bulan) mengalami penurunan drastic.

Bagaimana industri bakery bisa bertahan, tidak terlepas dari situasi yang di luar perkiraan, dimana pembelian roti malahan meningkat. Hal ini karena ada kekhawatiran kalau nanti tokonya tutup lagi. Jadi pembelian melebihi dari masa normal.

Meski begitu, ketangguhan industri bakery Taiwan terus bertahan, bahkan pada 2021 mengalami tetap tumbuh.

Seperti disampaikan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen saat membuka TIBS 2022, industri kue dan roti Taiwan tetap tumbuh dan berkembang di kala pandemi.

Industri bakery tahun 2021 lalu tumbuh 12% dan ekspor terkait dengan industri ini mencapai 27%. Pemerintah Taiwan juga akan terus memikirkan dan mencari jalan agar industri bakery Taiwan dapat lebih terbuka di dunia internasional. ***

Presiden Taiwan saat itu juga mengatakan, untuk menekan biaya industri bakery, pemerintah Taiwan telah mengurangi tarif impor beberapa jenis bahan mentah; seperti susu bubuk dan krim untuk pengolahan roti maupun kue.

Tidak hanya itu, pajak penjualan untuk bahan baku gandum pun ditiadakan untuk mengurangi beban biaya industri makanan.

"Kerjasama Bareca dengan Asosiasi Bakery Taiwan diharapkan menjadi pintu bagi UMKM kita untuk bisa lebih mendapat informasi terkini tentang inovasi bakery, pembelajaran secara langsung atas kegigihan dan kemajuan Taiwan," pungkas Ir.Petrus Gandamana, MM.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun