Ada dua jenis usaha yang mengalami kondisi berat, pertama bakery yang tergantung pada kunjungan konsumen. Saat pandemi karyawan sulit ke toko dan pengunjung yang datang turun drastis.
Sedangkan untuk bakery yang memproduksi massal, yang biasanya disuplai ke restoran-restoran.
"Pendapatan industri bakery sampai turun 50%," tambahnya.
Kedua, yang memproduksi berbagai paket-paket hantaran atau hadiah, yang tergantung pada perayaan, di Taiwan ada beberapa perayaan dan terbesar disebut Moon Cake (perayaan terang bulan) mengalami penurunan drastic.
Bagaimana industri bakery bisa bertahan, tidak terlepas dari situasi yang di luar perkiraan, dimana pembelian roti malahan meningkat. Hal ini karena ada kekhawatiran kalau nanti tokonya tutup lagi. Jadi pembelian melebihi dari masa normal.
Meski begitu, ketangguhan industri bakery Taiwan terus bertahan, bahkan pada 2021 mengalami tetap tumbuh.
Seperti disampaikan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen saat membuka TIBS 2022, industri kue dan roti Taiwan tetap tumbuh dan berkembang di kala pandemi.
Industri bakery tahun 2021 lalu tumbuh 12% dan ekspor terkait dengan industri ini mencapai 27%. Pemerintah Taiwan juga akan terus memikirkan dan mencari jalan agar industri bakery Taiwan dapat lebih terbuka di dunia internasional. ***
Presiden Taiwan saat itu juga mengatakan, untuk menekan biaya industri bakery, pemerintah Taiwan telah mengurangi tarif impor beberapa jenis bahan mentah; seperti susu bubuk dan krim untuk pengolahan roti maupun kue.
Tidak hanya itu, pajak penjualan untuk bahan baku gandum pun ditiadakan untuk mengurangi beban biaya industri makanan.
"Kerjasama Bareca dengan Asosiasi Bakery Taiwan diharapkan menjadi pintu bagi UMKM kita untuk bisa lebih mendapat informasi terkini tentang inovasi bakery, pembelajaran secara langsung atas kegigihan dan kemajuan Taiwan," pungkas Ir.Petrus Gandamana, MM.***