Sedangkan dalam laga terakhir yang sudah  tidak menentukan lagi  Indonesia hanya kalah dari Jepang dengan skor 0-2. Jepang menjadi juara dan bersama Indonesia menjadi wakil zona Asia Timur ke Piala Dunia 2022.
Piala Dunia Amputasi 2022 bukan berada berinduk ke FIFA. Turnamen ini berada di bawah naungan Asosiasi Sepak Bola Amputasi Dunia (WAFF).
Mata kita pun terbuka, kekurangan fisik yang ada tidak menjadi hambatan untuk beraktivitas dan meraih prestasi. Mereka membuktikan itu.
Kepedulian akan hak penyandang disabilitas untuk bermain sepakbola mendapatkan wadahnya dengan terbentuknya Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) atau Indonesia Amputee Football Asociation (INAF) yang diresmikan pada 3 Maret 2018. Saat ini PSAI dipimpin oleh Yudhi Yahya sebagai Ketua Umum.
Masih Berutang
Tak banyak yang tahu betapa terjalnya jalan yang ditempuh oleh Timnas Amputasi Indonesia untuk bisa berangkat ke Bangladesh.
Mereka menggelar persiapan dan berjuang pada babak penyisihan sama sekali tanpa bantuan dari pemerintah.
"Tim berangkat tanpa bantuan apapun dari pemerintah. Kami pernah audiensi pada April 2021. Tapi tidak ada hasil apapun sampai berlaga di Bangladesh,"ujar manajer timnas Amputasi Indonesia, Arief Perdana Kusuma saat berbincang baru-baru ini.
Di tengah persiapan keberangkatan tim, Arief sendiri sedang sibuk dengan urusan kesehatan isterinya, sehingga manajemen tim yang berupaya mencari dana. Tim pun masih berhutang pada salah satu travel agent.
"Saat itu sih mau dibantu oleh Dispora DKI Jakarta, tapi entah kenapa hingga kini dananya tidak turun juga," jelas Arief.
Meski begitu, saat gencarnya berita tentang keberhasilan timnas Amputasi Indonesia itu, Menpora langsung menyatakan pemerintah akan mendukung timnas berlaga di Piala Dunia nanti.
Seperti dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraha (Menpora), Zainudin Amali tentang komitmen pemerintah mendukung timnas Amputasi itu.