Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ultimatum (Lagi) ala PSS Sleman

28 Februari 2022   20:48 Diperbarui: 1 Maret 2022   10:32 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TIm Pelatih bersama pemain PSS Sleman (Foto : Dokumentasi PSS)

Apakah hal-hal itu tidak menjadi salah satu unsur yang memengaruhi penampilan pemain? Semangat juang, berdarah-darah di lapangan tak luput dari suasana internal yang kondusif.

Publik juga perlu mengenal manajer tim, dan yang paling mudah dengan mengetahui pernyataan atau jawabannya saat berbicara dengan wartawan. Apa yang disampaikan ke media akan terbaca, diperhatikan oleh suporter.

Ketiga, pemahaman yang bisa dipelajari tentang dunia sepak bola. Memang ideal yang diinginkan adalah sosok di manajemen yang pernah bersentuhan dengan sepak bola. Apalagi pada diri seorang manajer tim.

Bisa dibayangkan jika mereka yang duduk di manajemen terkaget-kaget dan heran adanya biaya latihan, pengobatan untuk pemain yang cedera, kandang dan tandang, adanya bonus kemenangan dan lainnya. Sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan dunia usaha yang sebelumnya dikenalnya.

Proses belajar ini tak bisa lambat, harus cepat dan yang mudah adalah membaur dengan mereka yang ada di tim.

Jika cara pandang itu tak berubah, jelas berpengaruh pada sebuah tim. Belanja obat-obatan, peralatan, mess, menu makanan bisa berkurang kuantitas dan kualitasnya.

Maka, daripada memberi ultimatum yang sekilas terkesan keren dan gagah, lebih baik menelisik lebih dalam apa faktor yang membuat PSS Sleman kurang nggetih, tanpa semangat dan seperti berlari-larian saja di lapangan.

Itu pun jika mau dilakukan. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun