Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Akankah Kita Menyaksikan Liga 1 2022 Tanpa Mutiara Hitam?

24 Februari 2022   20:37 Diperbarui: 25 Februari 2022   01:56 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan bagi Persipura ketika menjadi kampiun Liga Indonesia 2014 . (Foto :Tempo.co)

Setidaknya dibutuhkan minimal 42 poin untuk posisi aman, seperti perhitungan poin pada Liga 1 2019.

Seorang pemilik klub berkata pada saya "42-45 poin baru bernafas lega, aman di Liga 1". Saat ini klubnya bercokol di papan tengah klasemen sementara.

Saat ini di atas Persipura ada 3 klub yang posisinya juga belum bisa dibilang aman, masih rawan untuk mendekati zona degradasi jika tak berhati-hati. Ketiganya adalah Barito Putra (posisi 15 dengan 26 poin dari 27 laga), PS Tira (posisi 14 dengan 27 poin dari 26 laga) dan PSM Makassar (posisi 13 dengan 28 poin dari 26 laga).

Tentunya tiga tim tersebut juga tak mau terperosok terus. Barito Putra sendiri belakangan terus membaik, sudah lepas dari zona merah. Begitu juga PS Tira dan PSM Makassar akan gigih agar tetap bertahan di Liga 1.

Dengan perhitungan perolehan 42-45 poin sudah aman dari degradasi, maka bisa dihitung berapa laga yang harus dimenangkan oleh semua tim, terutama yang di papan tengah dan di bawahnya.

Sebaliknya, jika hanya sanksi kalah WO, Persipura masih bisa bernafas lebih panjang untuk menjauhi zona degradasi. Butuh setidaknya 20 poin untuk bertahan, alias memenangkan 7 dari 8 laga yang tersisa. Semua bisa terjadi dalam sepakbola.

Kalau Persipura terdegradasi, jelas ini merupakan berita buruk karena Liga 1 akan kehilangan salah satu tim yang punya catatan bagus dalam sejarah kompetisi di Indonesia.

Persipura memang mengalami kemerosotan usai keluar sebagai juara ISC A. Di Liga 1 2017 Persipuara hanya bisa bercokol di peringkat ke-6. Musim berikutnya malah makin anjlok, Ian Kabes dkk terlempar hingga peringkat ke-12.

Namun Mutiara Hitam juga terbukti mampu keluar dari krisis pada 2019. Pernah terpuruk sampai posisi ke-16 di pekan keenam, klub dengan jersey hitam merah itu akhirnya berhasil menembus tiga besar klasemen akhir. Hal itu juga tak lepas dari pergantian pelatih Luciano Leandro ke Jacksen Tiago yang sebelumnya pernah menukangi Mutiara Hitam.

Persipura tak hanya menorehkan kiprah mengesankan di kompetisi dalam negeri. Mereka pernah menyingkirkan raksasa Timur Tengah, Al Kuwait dengan agregat 8-4. Di leg pertama Persipura kalah 2-3, lalu di leg kedua menghajar Al Kuwait dengan skor telak 6-1. Persipura melaju ke babak semi final AFC Cup 2014. 

Di babak delapan besar Persipura takluk dengan skor 2-3 saat bermain di Al-Kuwait Sports Club Stadium pada leg pertama. Di leg kedua yang berlangsung di Stadion Mandala, Persipura melakukan balas dendam dengan menghajar Al-Kuwait 6-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun