Masalah pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama TVRI oleh Dewan Pengawas tak Cuma menjadi persoalan tersendiri bagi stasiun televisi plat merah itu saja. Menjadi melebar saat Helmi menyinggung soal salah satu alasan kenapa ia lebih memilih Liga Inggris ketimbang Liga 1.
"Kalau ada yang bertanya, kenapa (TVRI) tidak membeli Liga Indonesia, karena harganya empat kali atau lima kali lipat dari Liga Inggris," kata Helmi dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2010).
Tentu saja pernyataan itu bisa membuat dahi berkerut, karena siapapun tahu Liga Inggris atau Premier League merupakan kompetisi yang paling banyak ditonton di dunia dengan 4,7 miliar. Harga hak siarnya pun sangat mahal, bahkan menjadi termahal di dunia.
Mengutip data Transfermrkt, valuasi Liga Primer pada Agustus 2019 sebesar EUR 9,12 miliar (Rp 142,96 triliun). Nilai yang lebih tinggi dari liga-liga top Eropa lainnya seperti La Liga (EUR 6,15 miliar/Rp 96,4 triliun), Serie A (EUR 5,17 miliar/Rp 81,04 triliun), Bundesliga (EUR 4,48 miliar/Rp 70,23 triliun), dan Ligue 1 (EUR 3,22 miliar/Rp 50,47 triliun).
Dikutip dari AP, hak siar Liga Inggris di seluruh dunia naik delapan persen ke 9,2 miliar poundsterling atau setara Rp164,4 triliun untuk tiga tahun ke depan mulai 2019 hingga 2022.
Mahalnya hak siar itu membuat pendapatan hak siar domestik mengalami penurunan. Meski begitu, namun menurut Direktur Eksekutif Premier League, Richard Masters Premier League mendapatkan kenaikan pendapatan dari hak siar perusahaan luar Inggris.
Premier League meraih kenaikan 30 persen dari hak siar Liga Inggris dari perusahan-perusahaan luar negeri untuk tiga musim ke depan. Premier League mendapatkan 4,2 miliar poundsterling atau setara Rp75 triliun dari perusahaan luar negeri.
Berapa yang dibayar oleh TVRI untuk menyiarkan Liga Inggris dalam setahun? Helmy Yahya mengatakan hanya US$3 Juta. Dari harga itu, sebanyak US$1 Juta komitmen diambil iklannya, jadi TVRI hanya membayar US$2 Juta (sekitar Rp 27 miliar).
"Dihitung-hitung hanya Rp 130 Juta per episiode atau per jamnya,"jelasnya.
Jumlah yang terbilang murah itu mendapat mendapat tanggapan dari Reva Dedy Utama, pakar pertelevisian tanah air. Harga penayangan Liga Inggris, ujarnya, secara head to head per musim untuk wilayah Indonesia mencapai US$40 Juta (Rp 545 miliar) untuk 380 laga. Sedangkan nilai Liga 1 hanya US$ 13 Juta (Rp 177 miliar) untuk 306 pertandingan.