Ketidakadilan yang ia terima menjadi bebatuan yang membisu. PSS Sleman pun tak melakukan tindakan apapun, setidaknya begitu yang kita cermati dari media, untuk hal yang telah merugikan timnya. Meski pemutusan perjanjian lewat konperensi pers itu jelas mencoreng wajah mereka.
Banyak pertanyaan bisa terlontar dari kasus ini. Bagaimana status Gonzales dengan pemutusan perjanjian itu? Apakah seperti pernyataan PT LIB ia kembali menjadi pemain Madura United, dan menyarankan diselesaikan secara keluargaan.
Pemecatan Gonzales oleh Madura United pada 20 April 2018 dalam konperensi pers rupanya tidak menjadi pertimbangan PT LIB untuk melakukan klarifikasi. Jika hal itu tidak benar, semestinya PT LIB melakukan teguran, jika benar mestinya mencabut pelarangan Gonzales bermain dengan PSS Sleman karena ia bukan lagi milik Madura United.
Jika berkelit bahwa belum ada pemutusan kontrak secara legal antara Madura United dengan Gonzales setelah konperensi pers, apakah pernyataan di depan awak media itu sekedar lawakan saja? Tidakkah itu bisa dikategorikan pembohongan publik?
Bagaimana juga nasib transfer peminjaman El Loco yang sudah dipenuhi oleh PSS Sleman, apakah dikembalikan dengan pembatalan itu atau akan menguap begitu saja?
Seribu pertanyaan bisa diajukan dalam kasus ini. Seribu argumentasi yang kosong ataupun tidak bisa menyertainya.
Namun pertanyaan Gonzales yang pernah terucap darinya hanya satu saja: "Saya tidak pernah mengerti dan tahu, kenapa diperlakukan seperti ini?." Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H