Aku bertanya, Â tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
(penggalan "Sajak Sebatang Lisong' karya WS Rendra)
Ketika diberitakan oleh media sebagai pemain yang tidak disiplin, tidak profesional atau tidak dimainkan karena tidak sesuai dengan skema sang pelatih, ia hanya diam. Pemberitaan itu tak hanya sekali, tapi ia tetap diam.
Bagi penggemar sepakbola, Cristian Gonzales adalah tipe penyerang yang haus gol. Ia dikenal mampu dalam penempatan posisi yang pas. Kemampuan fisiknya pun tak kalah dengan para pemain muda.
Terakhir sudah diperlihatkannya saat debut bersama PSS Sleman menghadapi PS Mojokerto Putro di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 26 April 2018.
Diturunkan sebagai pemain pengganti di menit ke-78, ia hanya butuh enam menit untuk membuktikan ketajamannya. Dengan cerdik ia berdiri di posisi tepat untuk menanduk bola umpan dari Thaufan Hidayat, dan debutnya berbuah gol.
Ia tetap tajam, dan ganas seperti julukannya El Loco atau sang pembunuh. Tak heran jika PSS Sleman tertarik untuk memakai tenaga, membantu menggapai ambisi naik ke Liga 1. Ambisi yang layak karena tim ini memiliki hampir segalanya untuk itu, baik finansial, stadion dan suporter yang luar biasa.
Perpindahan ke PSS Sleman dari Madura United  ternyata bukan jalan yang mudah bagi Cristian Gozales.
Peminjaman
Saat datang ke Sleman, 14 April 2018 ia belum resmi sebagai pemain tapi bintang tamu karena diundang menghadiri peluncuran tim. Tapi di media sudah beredar berita ia melarikan diri dan bergabung dengan Sleman.
Isu itu makin memperkeruh suasana. Hanya terus berhembus berita dari klubnya, seperti diberitakan Madura United yang menyatakan kecewa melalui manajernya, Haruna Soemitro atas sikap ketidakprofesionalan Gonzales, yang dimuat dalam website resmi klub 17 April 2018.