Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sikap Tegas PSSI Terkait Kinerja Operator Kompetisi Jangan Sesaat Saja

24 Februari 2018   02:17 Diperbarui: 24 Februari 2018   11:15 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai hal seperti itu yang perlu dijelaskan, sehingga masyarakat tidak bingung kok klub sebagai pemegang saham mayoritas sampai mengancam mau mogok karena kecewa dengan kinerja operator kompetisi.

Saat itu sebanyak 15 klub, tergabung dalam Forum Klub Sepak Bola Profesional Indonesia meminta tiga aspek kepada operator yang menurut mereka sangat penting dan fair. Ketiga aspek tersebut adalah aspek bisnis, teknis, dan legal yang ternyata masih jauh dari harapan.

Kenapa mereka tidak menggunakan haknya sebagai pemegang saham mayoritas untuk minta diadakannya RUPS Luar Biasa? Justru diam saat terjadi pertemuan dengan Ketua Umum PSSI dan PT LIB. Sehingga kesan yang ada para klub garang di luar, tapi diam di dalam.

Perubahan

Belajar dari berbagai kejadian yang ada sejak bergulirnya Liga 1 2017 lalu, sudah saatnya PSSI terus bersikap tegas jika terjadi hal-hal yang merugikan klub. Harus ada keberanian untuk menegur operator kompetisi, meski manajemennya punya hubungan khusus atau berjasa memberi dukungan bagi ketua umum PSSI saat mencalonkan diri.

Keterlambatan membayar hak-hak klub jelas memiliki efek yang negatif, baik terhadap citra PSSI di mata masyarakat dan dunia usaha untuk menjadi sponsor kompetisi. Hal ini tak boleh terulang lagi di kompetisi tahun 2018 ini.

Pada sisi lain, PSSI pun dituntut untuk tidak membuat aturan atau regulasi kompetisi yang tak cuma nyeleneh tapi juga tidak konsisten. Hal itu tampak di kompetisi 2017 lalu tentang keharusan memainkan pemain U-23 yang ditunda tapi lalu dibatalkan. Belum lagi pergantian pemain menjadi 5 orang yang tidak sesuai dengan rule of game FIFA.

Berbagai pelajaran yang sudah didapatkan selama satu musim kompetisi rasanya merupakan modal berharga bagi PT LIB untuk menjadi lebih baik di tahun ini. Tak cuma harus lebih baik, lebih profesional tapi juga lebih membuka diri terhadap pers. Mereka bisa bercermin pada apa yang sudah dilakukan PT Liga Indonesia, yang mudah dihubungi pers dan cepat tanggap jika terjadi sesuatu selama kompetisi.

Selain itu, aspek profesionalitas juga harus lebih tampak untuk menepis keberpihakan kepada klub tertentu, baik karena hubungan khusus atau kepentingan lain.

Jika PT LIB bisa menjadi lebih profesional, tidak terlihat gelagapan lagi, maka nama "Baru" pada dirinya benar-benar memberikan pembaruan manajemen maupun kualitas kompetisi.

Begitu juga dengan PSSI, cukuplah waktu 3 tahun yang tersisa dari kepengurusan baru setelah suspend berakhir untuk menjadi lebih baik. Sehingga Profesional dan Bermartabat yang diusung akan terwujud, tak sekedar slogan semata. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun